Perusahaan-perusahaan itu gak kasih detil berapa nilai kesepakatan ini atau dimana tempat pembangunan akan dilakukan. Perusahaan teknologi makin beralih ke sumber energi nuklir buat nyuplai listrik buat pusat data raksasa yang menggerakkan AI. “Jaringan butuh sumber listrik baru buat dukung teknologi AI,” kata Michael Terrell, direktur senior untuk energi dan iklim di Google.
“Kesepakatan ini bantu mempercepat teknologi baru buat memenuhi kebutuhan energi dengan bersih dan andal, dan buka potensi penuh AI buat semua orang.” Bulan lalu, Microsoft mencapai kesepakatan buat mulai operasi lagi di pembangkit energi Three Mile Island, situs kecelakaan nuklir terburuk di Amerika tahun 1979.
Perusahaan-perusahaan teknologi semakin beralih ke sumber energi nuklir untuk memasok listrik yang digunakan oleh pusat data besar yang menggerakkan AI.
Baca Juga:Merebaknya Adanya Isu Idependent Women Di Kalangan Cewe Zaman SekarangManfaat Dan Kekurangan Buah Jengkol Buat Lauk Makan Di Rumah
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak memberikan rincian berapa nilai kesepakatan atau di mana pabrik akan dibangun.“Jaringan listrik memerlukan sumber listrik baru untuk mendukung teknologi AI,” kata Michael Terrelldirektur senior energi dan iklim di Google.
“Perjanjian ini membantu mempercepat teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan energi secara bersih dan andal, serta membuka potensi penuh AI untuk semua orang.” Bulan lalu, Microsoft mencapai kesepakatan untuk memulai kembali operasi di pembangkit listrik Three Mile Islandlokasi kecelakaan nuklir terburuk di Amerika pada tahun 1979.
Pada bulan Maret, Amazon mengatakan akan membeli pusat data bertenaga nuklir di negara bagian Pennsylvania.
Tenaga nuklir, yang sebenarnya bebas karbon dan menyediakan listrik 24 jam sehari, menjadi semakin menarik bagi industri teknologi seiring dengan upaya mereka untuk mengurangi emisi sekaligus menjadi lebih intensif energi.
Tenaga nuklir telah lama menjadi sumber energi yang kontroversial. Meskipun memiliki potensi untuk menghasilkan listrik dengan emisi karbon yang sangat rendah, isu keselamatan, limbah radioaktif, dan biaya pembangunan yang tinggi menjadi tantangan tersendiri. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan akan energi bersih untuk melawan perubahan iklim, banyak negara mulai mempertimbangkan kembali penggunaan tenaga nuklir sebagai alternatif yang layak.