Kamalatan Nihaya, Mahasiswa Asal Cirebon, Papernya Soal Kekerasan Seksual Tembus Internasional Conference

KamalNihaya, Mahasiswa Asal Cirebon, Cetak Prestasi Gemilang papernya kekerasan seksual tembus internasional
Kamalatan Nihaya, Mahasiswa Asal Cirebon, Cetak Prestasi Gemilang; papernya mengenai kekerasan seksual tembus Internasional conference di jepang
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Kamalatan Nihaya yang akrab disapa Nihay merupakan mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Bimbingan dan Konseling sekaligus peraih beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan. Nihay membuat bangga karena papernya tembus dan dipresentasikan di depan para akademisi dan professor dari berbagai negara dalam acara “3th Internasional Conference on Social Science, Engineering, Education and Technology” di Tokyo Jepang.

Nihay meneliti mengenai Pendekatan Feminis Terapi Terhadap Penanganan Korban Kekerasan Seksual. Penelitiannya yang berjudul “Counseling Feminist Therapy Approach for Handling Victims of Sexual Violence” merupakan penelitian yang sangat relevan dan kritis dalam diskursus global saat ini. Di tengah maraknya kasus kekerasan seksual yang kian kompleks, pendekatan feminis yang ia usung menawarkan sudut pandang baru dalam menangani korban kekerasan dengan lebih humanis dan empatik. Papernya tidak hanya diterima di konferensi bergengsi ini, tetapi juga diakui oleh para akademisi dan professor dari berbagai negara, seperti Jepang, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Uzbekistan, Nigeria, Peru dan India hal ini membuktikan kualitas penelitian yang dihasilkan anak bangsa.

Dalam wawancara Radar Cirebon ia menjelaskan “Artikel yang saya teliti ini menggunakan pendekatan feminis sebagai solusi yang relevan untuk pendekatan bagi korban kekerasan seksual,” kata Nihay

Baca Juga:Berkenalan Dengan Vokalis Barunya Band Linkin Park Di Hujat Banyak Fans Yang Katanya Kurang CocokApakah Alasan Tidak Di Perbolehkan Minum Obat Dengan Teh Hangat Apa Saja Resikonya

“Penelitian ini membawa angin segar dalam upaya preventif dan kuratif kasus kekerasan seksual” jelasnya.

Nihay berharap hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat kebijakan dan praktik penanganan korban kekerasan seksual, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Pengakuan internasional ini menempatkan Nihay sebagai salah satu sosok muda potensial yang berperan penting dalam memperjuangkan isu kesetaraan gender dan perlindungan korban kekerasan seksual.

“Kedepan output dari penelitian yang dipresentasikan ini mampu menjadi perwakilan indonesia untuk berkolaborasi kemudian ditindak lanjuti dengan serius, Kita bisa melakukan kolaborasi penelitian, dan artikel diterima berbagai negara untuk sama-sama bersinergi dan berelaborasi,” katanya.

Dengan pencapaian ini, Nihay sekaligus membuktikan bahwa penelitian dari negara berkembang seperti Indonesia mampu bersaing dan diakui di tingkat internasional. İnternational Conference (ICSET 2024) menjadi langkah awal dan penting bagi Nihay dalam mengangkat isu-isu gender dan keadilan sosial di panggung dunia.

0 Komentar