Gema Tradisi Sepuluh Tahun Hari Wayang Sedunia di Jantung Budaya Surakarta

hari wayang sedunia
Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta menggelar pementasan wayang, memperingati Hari Wayang Sedunia Ke-10. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 1 November hingga 3 November 2024 di ISI Surakarta.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta menggelar pementasan wayang, memperingati Hari Wayang Sedunia Ke-10. Acara ini sangat dinantikan penonton.

Pementasan wayang oleh ISI ini, adalah inovasi, dengan tema “Geliat Reka Cipta Wayang Untuk Kejayaan Negeri”. Pementasan wayang digelar Sabtu, 2 November 2024.

Untuk pementasan wayang kali ini, bertempat di Gedung Gendhon Humardani (Teater Besar) ISI Surakarta. Diselenggarakan dari tanggal 1 November hingga 3 November 2024.

Baca Juga:Dompyong Wetan Bersholawat Dihadiri Ribuan Syekher ManiaHino Jatake FC Gelar Laga Sepak Bola Persahabatan Melawan Buygen FC Dompyong Wetan

Hari Wayang Sedunia merupakan peringatan besar dalam merayakan kesenian wayang yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia tak benda.

Oleh karena itu, Institut Seni Indonesia atau ISI Surakarta mengambil bagian menjadi wadah lembaga yang menaungi dan memberikan inovasi kepada sebuah karya seni seperti wayang.

Patut sekiranya, para pelaku seni merayakan dan mengadakan Hari Wayang Sedunia sebagai ikon sarana pengembangan wayang menjadi sebuah karya maupun kajian akademis.

Berawal dari dibentuknya Program Studi Pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, yang kemudian menjadi cikal bakal Hari Wayang Nasional.

Ya, Hari Wayang Nasional akhirnya disahkan oleh presiden ke-7 yaitu Ir H Joko Widodo yang jatuh pada 7 November setiap tahunnya.

Banyak lakon wayang dipentaskan untuk memeriahkan acara tersebut. Mulai dari Wayang Kulit Gaya Surakarta, Wayang Kulit Gaya Jawa Timuran, Wayang Kulit Gaya Banyumasan, dan lain sebagainya.

Dalam peringatan ke-10 ini, ISI Surakarta menyelenggarakan di tiga tempat berbeda, yakni Pendhopo Ageng KGPH Jaya Kusuma, Gedung Gendhon Humardani (Teater Besar), dan Gedung Teater Kecil.

Baca Juga:KORMI Raker 2024, Ingin Ada Peningkatan Anggaran di Tahun 2025KONI Ungkap Kronologi Asli Serangan Verbal Ketua DPRD Kepada Ketua KONI Kota Cirebon

Acara ini dibuka untuk umum. Banyak wisatawan lokal maupun asing ikut berpartisipasi, sehingga menjadi ajang promosi budaya dan memperkenalkan seni tradisional Indonesia ke mancanegara.

Salah satu wayang dengan gaya Jawa Timuran dengan judul “Prasetyaning Sang Mahapatih” yang dibawakan oleh seorang penyaji, yakni Amandita Marselino Ferdiansyah dari SMKN 12 Surabaya.

Bercerita tentang kisah Gajah Mada yang dilantik sebagai Patih atau Amangkhubumi di Kerajaan Majapahit yang kemudian menyampaikan Sumpah Palapa untuk Kerajaan Majapahit.

Dalam kisah tersebut, diharapkan dapat menginspirasi pemuda-pemudi Indonesia untuk meneladani sikap berkorban pada negara, memiliki jiwa kepahlawanan yang tinggi dalam membangun bangsa.

0 Komentar