RADARCIREBON.ID-Bagi yang akan memulai beternak murai batu memahami cara merawat anakan murai batu memiliki peran yang penting untuk diketahui.
Sebab anakan murai batu usia 7 hari memerlukan perawatan yang khusus agar dapat terhindar dari kematian.
Usia 7 hingga 10 hari merupakan usia yang cukup untuk dipanen atau dipisahkan dari induknya.
Baca Juga:7 Langkah Penting Cara Merawat Murai Batu Tipe Dingin Agar Stabil dan Rajin BerkicauSelain Kebersihan Sangkar Perhatikan 12 Pantangan Dalam Cara Merawat Murai Batu Agar Rajin Berbunyi
Karena jika dipanen pada usia di atas 10 hari umumnya murai batu telah membuka mata, sehingga sedikit sulit bagi peternak pemula untuk melolohnya.
Yang terjadi nantinya anakan akan ketakutan ketika akan disuapi atau diloloh dan kalo hal ini terjadi dalam waktu yang lama dihawatirkan anakan akan mati.
Cara Merawat Anakan Murai Batu Umur 7 Hari
Ada beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan sebagai cara merawat anakan murai batu umur 7 hari.
1. Siapkan Wadah Sebagai Pengganti Sarang
Ketika hendak memanen anakan murai batu pastikan tempat sebagai pengganti sarangnya, usahakan senyaman dan sehangat mungkin.
Sebagai medianya dapat menggunakan daun cemara atau sejenisnya, jangan menggunakan daun pisang yang kering.
Sebab daun pisang yang kering memiliki permukaan yang licin jika dibandingkan dengan daun cemara.
Hal ini guna menghindari cacat pada kaki ketika anakan murai batu banyak bergerak.
Baca Juga:12 Cara Merawat Murai Batu Untuk Pemula Agar Burung Tidak Menjadi RusakLaunching BNI KCP Tentara Pelajar dengan New Format. Thematic Banking Cafe
2. Asupan Makanan
Pada awal panen sebaiknya berikan telur semut atau kroto yang telah dicampur dengan air, karena kroto bersifat lengket sehingga dengan dicampur air dapat membantu saat ditelan.
Hindari penggunaan pur dalam bentuk apapun di awal-awal panen, sebab kroto bermanfaat sebagai makanan pembangkit energi yang mudah.
Begitu pula dengan jangkrik, walaupun indukan murai batu memberinya jangkrik saat memberi makan anaknya.
Indukan tersebut mengolah terlebih dahulu jangkrik yang akan diberikan pada anaknya tersebut hingga layak konsumsi.
Hindari juga pemberi ulat misal ulat hongkong, ulat kandang, dan lainnya. Sebab ulat bersifat panas yang bisa saja jadi penyebab cacat atau penyebab kematian.
Pemberian kroto murni dengan air dapat diberikan sampai anakan berusia 7 hingga 10 hari.
pada usia selanjutnya kroto dapat divariasikan dengan dicampur pur dengan prosentasi 70% kroto 30% pur dalam bentuk cair agar mudah ditelan.