Pelatih yang di anggap remeh oleh sebagian Fans kini di takuti dan mengerikan di seluruh ajang kompetisi liga.
Kejayaan Manchester City yang Mulai Meredup
Manchester City, yang di bawah asuhan Pep Guardiola, telah meraih berbagai gelar domestik yang gemilang, termasuk gelar Premier League berturut-turut. Keberhasilan mereka dalam Liga Champions pada tahun 2023, yang akhirnya memecahkan “kutukan” Eropa, seakan menjadi puncak dari dominasi mereka. Namun, pada 2024, City mulai menghadapi beberapa tantangan besar.
Salah satu faktor penyebabnya adalah intensitas persaingan yang semakin ketat di Eropa. Tim-tim seperti Bayern Munich, Real Madrid, dan bahkan Juventus mulai menunjukkan kebangkitan mereka, dan faktor kelelahan pemain serta strategi yang kadang kurang efektif di babak-babak krusial membuat City gagal mempertahankan supremasi mereka di kancah Eropa.
Bangkitnya Liverpool
Baca Juga:Cara Menyimpan Daun Pisang Berbulan bulan Agar Tetap Awet Dan Segar saat Di Gunakan MemasakIkan Cichlid Ikan Air Tawar Rasa Air Laut Yang Berwarna Unik Dan Indah
Di sisi lain, Liverpool yang sempat sedikit terpuruk setelah kehilangan banyak pemain kunci dan mengalami beberapa musim tanpa trofi penting, kini sedang mengalami kebangkitan besar. Di bawah Jurgen Klopp, Liverpool kembali tampil solid, dengan kombinasi pemain muda berbakat dan pilar-pilar lama yang tetap menunjukkan kualitas luar biasa.
Musim 2024 menjadi momen kebangkitan Liverpool, tidak hanya di Liga Inggris, tetapi juga di Eropa. Salah satu faktor yang membuat Liverpool berbeda adalah filosofi permainan mereka yang tidak kenal lelah dan mampu bersaing di level tertinggi, baik dalam serangan maupun pertahanan. Mereka berhasil menembus babak-babak penting di Liga Champions, menandakan bahwa mereka siap kembali meraih kejayaan Eropa.
Runtuhnya Dominasi Manchester City: Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Beberapa faktor yang mempengaruhi runtuhnya dominasi Manchester City di kancah Eropa adalah:
- Kelelahan Pemain dan Manajemen : Persaingan ketat di Premier League dan Liga Champions membuat para pemain City kerap kelelahan. Guardiola, meski sangat dihormati, kadang mengandalkan pemain-pemain inti terlalu lama tanpa memberi mereka waktu istirahat yang cukup.
- Kompetisi yang Meningkat : Tim-tim besar Eropa seperti Liverpool, Real Madrid, Bayern Munich, dan Paris Saint-Germain terus memperkuat skuad mereka, menjadikan persaingan semakin ketat dan sulit bagi City untuk mengulang kesuksesan yang sama.
- Krisis Mental : Momen-momen tekanan tinggi seringkali menjadi ujian bagi tim-tim besar. Manchester City yang sudah terbiasa menang mudah di liga domestik, terkadang kesulitan menjaga konsentrasi dan mentalitas di kompetisi Eropa, terutama ketika berada di bawah tekanan.