Di laga itu, Man City benar-benar kesulitan menunjukkan penampilan terbaik. Mereka justru bermain di bawah tekanan. Beban berat karena hasil buruk di laga-laga sebelumnya menjadikan Erling Haaland dkk tak bisa bermain lepas.
Bahkan Liverpool tak butuh waktu lama untuk membobol gawang lawan. Di menit 12, Cody Gakpo sukses menaklukkan kiper Stefan Ortega yang menjadikan The Reds unggul 1-0.
Gol berawal dari umpan panjang bek Trent Alexander-Arnold yang disambut Mohamed Salah. Bintang timnas Mesir ini kemudian menyisir sisi kanan pertahanan lawan dan memberikan umpan kepada Gakpo yang kemudian melepaskan tendangan ke gawang.
Baca Juga:Kabar Baik Kalau Gaji Guru Naik 2 Juta DPR RI Setujui Sertifikasi Semua Guru Di IndonesiaCara Memperbaiki Getaran Pada Setang Pada Motor Matik Ini Dia Penjelasannya
Setelah gol itu, Liverpool menekan pertahanan Man City. Kapten Virgil van Dijk yang mendapat dua peluang pun nyaris memperbesar keunggulan Liverpool. Hanya dia gagal mengonversi menjadi gol, termasuk sundulannya yang membentur tiang gawang.
Perseteruan yang Tidak Pernah Habis
Rivalitas antara Manchester City dan Liverpool telah memasuki babak baru sejak beberapa musim terakhir. Kedua tim ini menjadi kekuatan dominan di Premier League, dan setiap pertemuan mereka selalu diwarnai dengan tensi yang tinggi.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertemuan antara kedua tim sering kali menentukan siapa yang akan meraih gelar juara liga. Momen-momen seperti ini, meskipun kontroversial, turut mempertegas betapa pentingnya laga-laga antara City dan Liverpool bagi sejarah kompetisi sepakbola Inggris.
Meskipun kontroversi ini menjadi sorotan, para penggemar kedua tim juga berharap agar perdebatan ini tidak berlarut-larut dan lebih memfokuskan perhatian pada pertandingan dan kualitas permainan yang terus berkembang. Sebagai manajer top dunia, Guardiola tentu memiliki pengaruh besar terhadap timnya, tetapi tindakan-tindakannya juga akan selalu menjadi bahan pembicaraan di luar lapangan.
Aksi Pep Guardiola yang menunjuk enam jari setelah kemenangan Manchester City atas Liverpool telah memicu kontroversi besar. Sementara banyak pihak yang menganggapnya sebagai bentuk kebanggaan dan perayaan atas pencapaian tim, banyak juga yang menilai gestur tersebut sebagai ejekan terhadap rival mereka, Liverpool. Meskipun demikian, Guardiola telah memberikan klarifikasi bahwa tindakan tersebut bukanlah bermaksud mengejek, melainkan sebagai ekspresi spontan dari perayaan kemenangan