Alasan Apple Tidak Mau Investasi Di Negara Indonesia Ini Penyebabnya

Apple Tidak Mau Investasi Di Negara Indonesia
Pemerintah Indonesia, masih mempertimbangkan insentif yang akan diberikan kepada Apple untuk mendorong investasinya. Namun, keputusan akhir ada pada Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, dan Kementerian Perindustrian. Apple sendiri telah berusaha agar iPhone 16 dapat segera beredar. Terkini, Apple dikabarkan menawarkan investasi baru ke pemerintah Indonesia dengan nilai sekitar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,58 triliun selama dua tahun. Tetapi pemerintah Indonesia menginginkan Apple untuk mengeluarkan dana investasi 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15,8 triliun untuk satu tahun. Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky menyebut Apple belum melirik Indonesia sebagai destinasi investasi utama dikarenakan ada beberapa faktor. Diantaranya kendala kemudahan berinvestasi dan kepastian hukum.
0 Komentar

4. Ketergantungan pada Pasar China

China telah lama menjadi negara yang sangat penting bagi Apple, baik sebagai pasar besar untuk produk-produknya maupun sebagai lokasi produksi utama. Karena sebagian besar produk Apple diproduksi di China, perusahaan ini sangat bergantung pada hubungan bisnis dengan negara tersebut. Dengan kebijakan yang semakin memperketat hubungan perdagangan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Apple mungkin lebih memilih untuk fokus pada pasar yang sudah mapan di negara-negara besar lainnya daripada berinvestasi lebih dalam di Indonesia, meskipun pasar Indonesia juga besar.

5. Faktor Infrastruktur yang Belum Memadai

Meskipun Indonesia telah melakukan banyak perbaikan dalam hal infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir, masih ada banyak tantangan, terutama di luar kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Masalah akses internet yang belum merata, distribusi listrik yang terkadang tidak stabil, serta aksesibilitas transportasi yang terbatas bisa menjadi kendala besar bagi perusahaan teknologi besar seperti Apple yang membutuhkan infrastruktur yang solid untuk mendukung operasional dan layanan purna jual. Investasi di pasar Indonesia membutuhkan upaya yang sangat besar dalam pengembangan infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung.

6. Kendala dalam Ekosistem Bisnis dan Sistem Pembayaran

Apple juga dikenal dengan ekosistem bisnisnya yang terintegrasi, mulai dari perangkat keras (hardware) hingga perangkat lunak (software), dan layanan purna jual. Di Indonesia, beberapa tantangan yang dihadapi Apple adalah kurangnya dukungan untuk ekosistem pembayaran mereka, seperti Apple Pay, yang tidak dapat berfungsi dengan baik di negara ini karena keterbatasan sistem pembayaran digital yang tersedia.

Baca Juga:Cara Mengatasi Nervous Saat Berbicara Di Muka Umum Apa Saja Caranya ??Hukum Nikah Sirih Bagi Beragama Muslim Dan Syarat Yang Harus Di Ajukan

Kendala dalam sistem pembayaran ini membuat Apple tidak dapat sepenuhnya mengoptimalkan model bisnis mereka di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun ada peluang di sektor layanan digital, ketidakmampuan untuk menawarkan ekosistem pembayaran yang lancar menjadi penghalang besar.

0 Komentar