Salah satu sumber kontroversi utama adalah minimnya pengalaman Patrick Kluivert sebagai pelatih di level internasional. Sebelumnya, Kluivert lebih dikenal sebagai pelatih di klub-klub yang relatif kecil atau di liga yang kurang kompetitif, seperti di Indonesia, Thailand, atau di liga-liga Asia lainnya. Pengalaman pelatih dengan kualitas internasional yang lebih tinggi mungkin dianggap lebih diperlukan untuk menangani timnas dari negara dengan ambisi besar seperti Indonesia.
Meski Kluivert pernah menjadi pelatih di berbagai klub, sebagian besar pengalaman pelatihannya terbatas pada manajerial klub dan tim-tim dengan reputasi yang jauh dari level elit sepak bola dunia. Ini menimbulkan keraguan dari banyak pengamat sepak bola, terutama mereka yang merasa bahwa Timnas Indonesia membutuhkan sosok pelatih yang sudah berpengalaman menghadapi kompetisi level tinggi seperti Piala Dunia atau turnamen besar Asia.
2. Perbedaan Gaya dan Filosofi Sepak Bola
Di mata dunia, keputusan untuk menunjuk Kluivert juga menimbulkan pertanyaan mengenai filosofi sepak bola yang ingin diterapkan oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI). Gaya permainan yang biasa diterapkan oleh Kluivert selama kariernya sebagai pemain—yang dikenal dengan permainan menyerang dan permainan cepat—terkadang tidak sesuai dengan kultur sepak bola di Indonesia, yang lebih dikenal dengan gaya bermain yang cenderung lebih terbuka, namun sering kali kurang disiplin.
Baca Juga:Apakah Aman Menghapus File "Thumbs.db" Di Perangkat Komputer Kita ??Inilah Jurusan Kuliah Yang Paling Dapat Kerja Secara Cepat Di Tahun 2025
Ada keraguan apakah Kluivert dapat menyesuaikan filosofi sepak bolanya dengan sumber daya yang ada di Timnas Indonesia. Beberapa kritikus berpendapat bahwa dengan sumber daya yang terbatas, Kluivert mungkin akan kesulitan untuk membangun tim yang solid dengan performa yang konsisten di level Asia.
3. Harapan yang Tinggi terhadap Kluivert
Kehadiran Kluivert juga memicu ekspektasi tinggi dari publik sepak bola Indonesia yang menginginkan prestasi lebih besar bagi timnas. Sebagai pemain yang memiliki pengalaman bermain di Piala Dunia, Liga Champions, dan sejumlah liga top Eropa, banyak yang berharap Kluivert dapat mentransfer ilmu dan pengalamannya ke dalam permainan Timnas Indonesia. Namun, dengan latar belakang yang relatif terbatas sebagai pelatih, banyak pihak yang merasa bahwa ekspektasi tersebut bisa menjadi beban bagi Kluivert.