Kini Pekerja Yang Mau Pensiun Sudah Di Tetapkan Jadi 59 Tahun Jadi Awal Banyaknya Pengangguran Di Era Sekarang

Pekerja Yang Mau Pensiun Sudah Di Tetapkan Jadi 59 Tahun Jadi Awal Banyaknya Pengangguran
Pekerja Yang Mau Pensiun Sudah Di Tetapkan Jadi 59 Tahun Jadi Awal Banyaknya Pengangguran
0 Komentar

Fenomena ini terlihat dalam survei global yang menunjukkan bahwa pekerja di atas usia 50 tahun memiliki peluang promosi 30% lebih rendah dibandingkan rekan mereka yang lebih muda. Banyak pekerja senior menghadapi anggapan bahwa mereka kurang adaptif terhadap teknologi baru atau perubahan cepat di organisasi.

Penetapan Usia Pensiun yang Lebih Dini

Sebelumnya, usia pensiun bagi sebagian besar pekerja di Indonesia adalah 60 tahun. Hal ini memberikan peluang bagi mereka yang memasuki usia pensiun untuk tetap bekerja beberapa tahun lagi, baik di dalam perusahaan yang sama atau dengan membuka usaha baru. Namun, dengan perubahan kebijakan yang menetapkan usia pensiun menjadi 59 tahun, para pekerja yang sebelumnya masih bisa bekerja setahun lagi kini harus merencanakan masa depan mereka lebih cepat.

Meskipun tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memberi ruang bagi pekerja muda untuk masuk ke pasar kerja, dampaknya tidak selalu positif bagi banyak pihak. Banyak pekerja yang merasa terpaksa pensiun dini, meskipun masih dalam kondisi fisik yang sehat dan produktif. Hal ini tentu berisiko memperburuk angka pengangguran, karena banyak orang yang tidak siap secara finansial untuk pensiun di usia yang relatif muda.

Baca Juga:Peduli Isu Lingkungan GusDurian Cirebon Menggelar Sharing Session dan Penanaman Pohon BersamaInilah Penyakit Yang Bisa Di Redakan Dengan Cuma Memakan Buah Durian

Dampak Pada Pekerja SeniorBagi pekerja yang telah mengabdi selama puluhan tahun di satu perusahaan, pensiun dini dapat menjadi pukulan besar. Mereka mungkin merasa tidak siap untuk beralih ke kehidupan yang lebih tenang atau tidak memiliki keterampilan lain yang relevan untuk kembali ke pasar kerja. Meskipun beberapa pekerja senior memiliki tabungan pensiun atau hak pensiun dari perusahaan, kenyataan bahwa mereka harus berhenti bekerja di usia yang lebih muda dari yang diperkirakan dapat menambah beban ekonomi.

Banyak pekerja senior juga merasa masih memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan dalam dunia kerja, namun mereka terpaksa harus menyerahkan posisi mereka kepada tenaga kerja muda. Hal ini juga mengarah pada ketidakpuasan dan perasaan tidak dihargai bagi sebagian pekerja senior yang merasa mereka masih mampu memberikan kontribusi.

Tantangan bagi Generasi Muda

Di sisi lain, bagi generasi muda, kebijakan ini membawa tantangan tersendiri. Meskipun secara teori ada lebih banyak peluang pekerjaan yang tersedia karena pensiunnya pekerja senior, kenyataannya pasar kerja sering kali tidak mampu menampung jumlah lulusan baru yang terus meningkat setiap tahun. Tingginya angka pengangguran di kalangan pemuda juga disebabkan oleh faktor ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.

0 Komentar