Jagat Technology didirikan sama Barry Beagen dan Loy Xing Zhe. Startup ini punya markas di Singapura dan Indonesia. Barry, yang sekarang jadi Presiden perusahaan, dulunya adalah penasihat kebijakan ekonomi digital pemerintah Indonesia. Sedangkan Loy, si CEO, punya pengalaman di pengembangan produk GameFi dengan fokus ke web3, sosial, dan game.
Mereka pertama kali ketemu Desember 2021 dan langsung klop karena punya visi yang sama. Intinya, mereka pengen bikin platform media sosial yang lahir dari Asia Tenggara tapi bisa ngelawan raksasa teknologi global.
“Kita mau bikin sesuatu yang beda dari teknologi besar yang ada sekarang, sambil ngenalin platform dari Asia Tenggara ke dunia. Selain itu, kita ngerasa media sosial saat ini terlalu pasif. Kita pengen bikin pengalaman baru buat eksplor dunia, ketemu teman baru, dan berbagi momen spontan seperti naik gunung, nonton konser, atau sekadar jalan santai,” jelas Barry.
Baca Juga:Kabar Mengejutkan, Datang Dari Legenda Liverpool FC Dirk Kuyt Mau Gabung Jadi Staf Pelatih Patrick KluivertKini Pekerja Yang Mau Pensiun Sudah Di Tetapkan Jadi 59 Tahun Jadi Awal Banyaknya Pengangguran Di Era Sekarang
Dalam tantangan ini, pengguna diminta untuk mengumpulkan koin yang telah disebar di lokasi-lokasi tertentu, seperti taman dan tempat umum lainnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Melalui aplikasi Jagat, pengguna bisa mendapatkan informasi tentang lokasi koin yang tersebar. Meskipun aplikasi ini menawarkan fitur menarik, penting untuk dicatat bahwa Jagat bukanlah aplikasi penghasil uang.
Fungsinya lebih mirip dengan aplikasi Zenly yang sudah ditutup pada tahun 2023, di mana pengguna dapat menambahkan teman dan melacak keberadaan satu sama lain secara real-time.
Untuk menarik minat pengguna, aplikasi Jagat menciptakan tantangan berburu koin ini. Ada tiga jenis koin yang bisa ditemukan, yaitu koin Bronze, Silver, dan Gold, dengan nilai yang bervariasi.
Koin Bronze bisa bernilai antara Rp 300.000 hingga Rp1 juta, koin Silver sekitar Rp10 juta, dan koin Gold mencapai Rp100 juta. Setiap koin yang ditemukan memiliki kode unik yang harus dimasukkan di aplikasi untuk ditukarkan dengan uang.
Penjabat Wali Kota Bandung mengatakan bahwa , A. Koswara meminta pengembang aplikasi pencari koin Jagat agar segera menghentikan aktivitasnya karena para pengguna telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.