RADARCIREBON.ID-Mengatasi murai batu berak kapur sebaiknya pecinta kicau perlu memahaminya.
Sebab murai batu dalam keadaan demikian menandakan jika burung dalam keadaan tidak sehat.
Jika dibiarkan maka keadaan burung semakin tidak baik bahkan bisa saja berujung pada kematian.
Baca Juga:Stop Extrafooding Begini Pola Rawatan Murai Batu Metabolisme Lambat Agar Burung Kembali Sehat dan GacorGak Perlu Ribet Begini Pola Rawatan Harian Murai Batu Metabolisme Cepat Cocok Untuk Yang Sibuk Kerja
Kotoran murai batu dalam keadaan seperti ini ditandai dengan kotoran berbentuk cair berwarna putih polos dan sebagiannya berwarna putih kekurangan.
Nyaris tidak membekaskan dari sisa proses metabolisme tubuhnya yang ditandai dengan kotoran berbentuk padat kecoklatan sisa dari pur dan sepahan extrafooding yang dimakan.
Salah satu penyebab terjadinya berak kapur pada murai batu karena perawatannya yang salah, misalnya air minum dan pur jarang diganti.
Hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya bakteri, kalau sudah terjangkit maka kualitas hidup murai batu menjadi terganggu.
Akibat dan Gejala Murai Batu Terkena Berak Kapur
Burung murai batu yang terkena berak kapur akan terlihat dari kotorannya berwarna putih seperti kapur yang cair.
Parahnya sebagian malah menempel pada bagian duburnya, tampak kering dan lengket.
Adapun gejala fisik yang dialami oleh murai batu ketika terjangkit berak kapur, burung tampak terlihat lemas dan mengembangkan bukunya.
Baca Juga:Memahami Metabolisme Tubuh Sebagai Cara Merawat Murai Batu Agar Bongkar IsianSelain Ciremai Ini 6 Gunung di Jawa Barat 2000 mdpl Bisa Jadi Destinasi Wisata Yang Menyenangkan
Nafsu makan berkurang, tidak memiliki tenaga, warna bulu tampak terlihat kusam dan malas berbunyi.
Cara Mengatasi Murai Batu Berak Kapur
Murai batu yang terkena gejala berak kapur sebaiknya jangan dikerodong agar burung senantiasa mendapatkan udara yang segar dan tetap aktif.
Selanjutnya kebersihan sangkar harus tetap terjaga, rutin mengganti pur dan minumnya maksimal dua hari sekali.
Berikan antibiotik untuk menetralisir bakteri yang ada dalam tubuhnya, berikan maksimal tiga tetes dalam sehari hingga burung tampak sehat kembali.
Sebaiknya burung jangan dijemur dulu, hingga dipastikan dalam keadaan sehat kembali, jika sudah tampak sehat sebagai upaya untuk pemulihan penjemuran bisa dilakukan tipis-tipis saja.
Berikan kroto, ulat kandang dan tambahan vitamin seperti B Komplek atau super N pada cepuk airnya agar stamina dapat kembali pulih.
Menjaga Kebersihan sangkar dan rutin mengganti pur serta air minumnya merupakan aktifitas yang dapat mencegah terjadinya berak kapur atau mencret pada murai batu dikemudian hari.