Ide Gila Ahmad Dhani Untuk Ketua PSSI Erick Thohir, Bikin Erick Thohir Tersenyum Menahan Tawa

Ide Gila Ahmad Dhani Untuk Ketua PSSI Erick Thohir, Bikin Erick Thohir Tersenyum
Ide Gila Ahmad Dhani Untuk Ketua PSSI Erick Thohir, Bikin Erick Thohir Tersenyum Sumber Gambar : Youtube
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Ada kabar yang bikin kita geleng-geleng kepala apalagi ini menyangkut Timnas indonesia tercinta bagaimana seorang penyanyi atau bisa di bilang pentolan Group Band Dewa 19 ini mengatakan sesuatu yang mengandung kontroversi di mana seorang Politikus Gerindra itu mengaku sepakat dengan program tersebut, namun dia memiliki gagasan untuk pemerintah agar mengurangi calon pemain naturalisasi yang berasal dari Eropa.

“Kurangilah pemain yang bule, dalam tanda kutip yang rasnya bule ya, rambut pirang, mata biru karena menurut saya untuk Indonesia itu kurang enak dilihat,” kata Dhani Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 5 Maret 2025.

Usulan tersebut ia utarakan dalam rapat kerja Komisi X DPR RI bersama Kemenpora dan PSSI terkait persetujuan pemberian status warga negara Indonesia (WNI) terhadap tiga pesepak bola keturunan Indonesia. Ketiga atlet tersebut yakni Emil Audero Mulyadi, Dean Ruben James, dan Joey Mathijs Pelupessy.

Baca Juga:Setelah Di Pecat Jadi Guru SD Mengajar Novi Vokalis Sukatani Di Tawari Ahmad Dhani Jadi Staf AhliIni Dia Kalimat Yang Sering Di Ucapkan Orang Yang Belum Bisa Bergaul Dimuka Umum

Dhani juga mengajukan usulan lain yang diakuinya out of the box. “Pemain-pemain bola yang sudah di atas usia 40, itu bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang hebat lalu kita jodohkan perempuan Indonesia,” ujar Anggota Komisi X DPR, Ahmad Dhani. “Nah anaknya itu yang kita harapkan jadi pemain bola bagus juga, ini pemikirinnya agak out of the box Pak Erick, tapi bisa bisa dianggarkan untuk 2026 programnya,”katanya.

Tentu saja, pernyataan Ahmad Dhani ini mengundang banyak reaksi, terutama karena menyentuh isu sensitif mengenai naturalisasi pemain dan identitas Indonesia dalam sepak bola. Meskipun dia mengemukakan pandangannya tentang mengurangi jumlah pemain naturalisasi yang berasal dari Eropa dengan penekanan pada penampilan fisik mereka, banyak yang merasa pernyataannya kurang sensitif dan bisa memicu ketegangan sosial.

Menyoal “kurang enak dilihat” karena ciri fisik tertentu, hal ini sangat mungkin dipandang sebagai bentuk stereotip atau bahkan rasisme. Dalam konteks sepak bola, yang paling penting adalah kualitas dan kemampuan pemain untuk berkontribusi pada tim, bukan dari mana asalnya atau penampilan fisiknya.

Indonesia sendiri sudah berkomitmen untuk mengembangkan pemain sepak bola lokal yang berkualitas, namun masih ada perdebatan tentang bagaimana cara terbaik untuk mempercepat proses ini, termasuk dengan naturalisasi pemain yang sudah berprestasi.

0 Komentar