RADARCIREBON.ID – Nottingham Forest berhasil tekuk Tottenham Hotspur dengan skor 2-1 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Inggris.
Hasil ini membuat Forest memiliki peluang tinggi untuk masuk Liga Champions pada musim depan.
Dilansir dari laman The Guardian, tim asuhan Nuno Espirito Santo unggul terlebih dahulu setelah memasuki menit ke-5 ketika tendangan sudut jatuh ke Elliot Anderson yang berhasil menyambar gawang dengan tendangan yang dibelokkan yang menghasilkan skor pertama Forest.
Baca Juga:Pemkab Indramayu Gelontorkan Bantuan Rp1 Miliar untuk Operasional Ibadah HajiKabupaten Kuningan Berpotensi Jadi Industri Pertanian, Bagaimana Caranya?
Pemain Selandia Baru Wood kemudian mencetak gol yang dianulir oleh VAR karena keputusan offside yang tipis sebelum menggandakan keunggulan Forest dengan sundulan menyilang dari umpan silang Anthony Elanga pada menit ke-16.
Spurs tampil membaik setelah awal yang buruk saat Richarlison membalas tekanan mereka dengan sundulan kuat untuk mengalahkan Matz Sels pada menit ke-87 dan menciptakan akhir yang menegangkan.
Forest bertahan namun secara otomatis menggeser Chelsea, Manchester City, dan Newcastle United dalam persaingan untuk finis di posisi lima besar dengan 60 poin.
Semifinalis Europa League Tottenham berada di posisi ke-16 dengan 37 poin setelah mengalami kekalahan ke-18 musim ini di Premier League.
Spurs masih bisa menyelamatkan musim mereka dengan memenangkan Europa League.
Tetapi kekalahan liga kandang pertama oleh Forest sejak 1997 akan meningkatkan tekanan pada pelatih Ange Postecoglou, yang berada dalam bahaya.
Di mana membawa Spurs memperoleh point terburuk dalam Premier League sejak tahun 1997-98.
Setelah awal yang mengesankan, Forest puas dengan akan penguasaan bola, bertahan secara mendalam dan mengandalkan serangan balik dimana ini merupakan sebuah formula yang telah membantu mereka dengan baik pada musim ini.
Baca Juga:Inilah Ayat Alquran Favorit RA Kartini, Jadi Inspirasi Judul Buku 'Habis Gelap, Terbitlah Terang'Semangat Kartini, Polwan Kuningan Donor Darah untuk Kemanusiaan
Spurs memang menciptakan banyak peluang melalui Wilson Odobert yang menjadi ancaman di sayap dan Richarlison dua kali digagalkan oleh penyelamatan gemilang sementara Harry Toffolo membuat penyelamatan gemilang di garis gawang untuk menahan sundulan Dejan Kulusevski.
Ada kelegaan yang jelas di akhir di antara jajaran Forest dan dengan perjalanan yang cukup nyaman di awal musim, mereka sekarang berada dalam posisi yang baik untuk kembali ke kompetisi klub elite Eropa yang mereka menangkan berturut-turut pada tahun 1979 dan 1980.