Stadion Bima, Pusat Olahraga Malam

stadion bima kota cirebon pusat olahraga malam
Komplek Stadion Bima Kota Cirebon bisa menjadi pusat olahraga malam. Namun perlu dilakukan penataan. Foto: Seno - radarcirebon.id
0 Komentar

Oleh: Yanto S Utomo

LIHAT kompleks Stadion Bima! Apa yang ada dalam pikiran anda? Terkagum-kagum atau justru prihatin mengelus dada? Atau justru dua-duanya.

Saya yang termasuk dua-duanya; kagum sekaligus prihatin. Harus bersyukur karena Kota Cirebon mempunyai kompleks olahraga seluas itu. Baik Bima 1 atau Bima 2 atau Stadion Bima Utama dan Stadion Bima Madya.

Tidak semua daerah memiliki tempat olahraga seluas itu. Apalagi lokasinya yang sangat strategis untuk apa saja. Yang utama tentu untuk olahraga, kuliner dan juga menikmati ruang terbuka hijau di dalam kota.

Baca Juga:Identik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan3 Bulan Mengarungi Lautan, Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Belanda Lalu ke Suriname

Untuk olahraga pagi, sudah begitu ramai dengan berbagai aktifitas olahraga. Komplek itu hampir setiap pagi menjadi tujuan utama pribadi-pribadi dan banyak komunitas melakukan kegiatan olahraga.

Ada yang sekadar jalan pagi. Ada pula yang lari dan ada pula yang melakukan olahraga lainnya. Bahkan banyak yang datang ke tempat itu hanya sekadar mencari sarapan, baik sendiri-sendiri maupun bersama karib keluarga.

Hanya sayang, kondisi Bima sekarang ini menurut saya sangat memprihatinkan. Kumuh dan sangat tidak tertata. Sampah berserakan di mana-mana. Taman dan pepohonan rusak karena alasan tertentu.

Banyak pedagang kaki lima di kompleks tersebut bagi saya tidak masalah. Yang penting tertata, teratur dan tidak merusak fungsi utama kompleks olahraga yang juga bisa menjadi ruang terbuka hijau.

Taman-taman dan pepohonan rusak karena digunakan sebagai lokasi pedagang kaki lima. Begitu pula banyak fasilitas bangunan milik stadion yang digunakan untuk berdagang.

Bukan itu saja, tempat parkir hingga ke jalan-jalan pun penuh dengan pedagang kaki lima. Bahkan suatu pagi saya menyaksikan lintasan lari atau jalan kaki pun sudah ada kursi-kursi pedagang kaki lima.

Saya tidak anti pedagang kaki lima. Sebab mereka itu berdagang dalam rangka berjuang untuk menghidupi diri dan keluarganya. Bahkan pendagang kaki lima itu merupakan indikator atau barometer ekonomi sebuah kota.

Baca Juga:Caleg Gagal Dapil SMS Jadi Dalang Pembunuhan Berencana, Cuma Dapat 226 SuaraCaleg Dapil Majalengka, Sumedang, Subang Jadi Otak Pembunuhan Berencana di Bogor, Mobil Mogok di Kuningan

Jika mereka maju, kota itu juga maju. Mereka pun sangat menolong, karena harga dagangannya sangat murah dan terjangkau.

Tapi jika pedagang kaki lima sudah “menganggu” itu yang harus ditertibkan. Apalagi di kompleks itu juga sudah ada lokasi khusus atau selter untuk menampung pedagang kaki lima. Sehingga keberadaannya pun juga harus dilindungi. Sebab, mereka sudah taat dan bersedia ditata justru jangan dirugikan oleh pedagang-pedagang liar.

0 Komentar