Perang Dingin Perdagangan Antara China VS AS Di Klaim China Bisa Ungguli AS Dari Teknologinya

China VS AS Di Klaim China Bisa Ungguli AS Di Bidang Teknologi
China VS AS Di Klaim China Bisa Ungguli AS Di Bidang Teknologi
0 Komentar

“Kami tak akan menoleransi segala upaya yang merugikan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers Selasa kemarin.

AS memimpin dunia dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan , melampaui China dalam penelitian dan ukuran penting lainnya dari inovasi AI, menurut indeks Universitas Stanford yang baru dirilis.

Tidak ada cara pasti untuk menentukan peringkat kepemimpinan AI global, tetapi para peneliti Stanford telah mencoba mengukur “semangat” industri AI dalam berbagai dimensi, mulai dari seberapa banyak penelitian dan investasi yang dilakukan hingga seberapa bertanggung jawab teknologi tersebut diupayakan untuk mencegah bahaya.

Baca Juga:Penampakan Harga Baru Oppo Reno 10 Pro 5G Turun Harga Memiliki RAM 12 GBIni Dia Kenapa Orang Menyela Saat Orang Berbicara, Dari Pandangan Psikolog Ini dia

“Kesenjangan sebenarnya semakin melebar” antara AS dan China, kata ilmuwan komputer Ray Perrault, direktur komite pengarah yang mengelola Indeks AI Stanford. “AS berinvestasi jauh lebih banyak, setidaknya pada tingkat pendirian perusahaan dan pendanaan perusahaan.”

tidak lagi hanya soal ekspor dan impor. Kini, yang diperebutkan adalah supremasi teknologi global. AS menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi China seperti Huawei, ZTE, dan TikTok dengan berbagai sanksi dan larangan, terutama dengan alasan keamanan nasional. Misalnya, Huawei dilarang mengakses komponen penting seperti chip dari perusahaan-perusahaan Amerika seperti Qualcomm dan Intel.

Namun China tidak tinggal diam. Pemerintahnya gencar menggelontorkan dana untuk pengembangan teknologi domestik, termasuk semikonduktor, kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G dan 6G, serta superkomputer. Melalui berbagai kebijakan industrial dan investasi besar-besaran, China berusaha meminimalisir ketergantungan terhadap teknologi barat.

Persaingan teknologi antara China dan AS bukan hanya soal dominasi pasar, tetapi juga menyangkut keamanan nasional, geopolitik, dan ideologi. Perang dingin yang dulu terjadi antara AS dan Uni Soviet kini mengambil wujud baru dalam bentuk pertarungan teknologi antara dua ekonomi terbesar dunia.

Apakah China benar-benar bisa mengungguli AS? Jawabannya masih terbuka. Meski kemajuan teknologi China sangat pesat, masih ada tantangan besar seperti ketergantungan pada peralatan produksi chip dari luar negeri, kendala dalam inovasi murni, dan kurangnya keterbukaan akademik seperti di Barat.

Namun jika tren saat ini terus berlanjut, tidak bisa dipungkiri bahwa China akan menjadi kekuatan teknologi utama dalam dekade-dekade mendatang. AS tidak lagi bisa berpuas diri dan harus terus berinovasi serta membangun aliansi global dalam menghadapi tantangan ini.

0 Komentar