Tafsir Sosial Tahi Ayam dan Psikologi Kepegawaian

ilustrasi
Ilustrasi. Foto: Istimewa.
0 Komentar

Oleh: Syarifuddin*

SETIAP akhir pekan, musala di desa saya mengadakan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para ibu paruh baya. Lokasi rumah yang tidak sampai 100-meter dari musala membuat saya dapat dengan mudah mendengarkan lantunan bacaan Alquran dan juga ceramah dari Pak Kiai. Suatu ketika, sayup-sayup saya mendengarkan ceramah Pak Kiai solah “tahi ayam”. Ya, “tahi ayam”.

Saya coba sarikan kisah yang dituturkan Pak Kiai. Kurang lebih begini. Ada tiga takmir yang masuk ke masjid dan mendapati tahi ayam nlecek di mana-mana. Takmir pertama marah bukan kepalang. Harga dirinya sebagai takmir merasa direndahkan. Karena itu, dia segera mencari tahu siapa yang terakhir meninggalkan masjid tanpa menutup pintu sehingga membuat ayam bisa buang air sembarangan.

Takmir kedua juga marah tetapi yang jadi sasarannya adalah ayam. Kemarahan mendorongnya mengambil kerikil dan melempari ayam di sekitar masjid supaya segera menjauh. Semua ayam di sekitarnya menjadi sasaran kekesalan. Takmir ketiga pergi ke kamar mandi untuk mencari alat cuci. Baginya, ini kesempatan mempraktikkan materi tentang thaharah (bersuci) yang baru saja ia pelajari dari sang kiai.

KESADARAN TAFSIR SOSIAL

Baca Juga:SMKN 1 Balongan Sukses Gelar Uji Kompetensi SiswaGerakan Buang Sampah Wujudkan Majalengka Bersih dan Sehat

Untuk memahami determinasi tafsir dalam kehidupan, sktesa dan kisah yang diceritakan Pak Kiai ini seketika menyentak nalar dan batin saya. Ini kisah sederhana tetapi mendalam maknanya. Tahi ayam adalah realitas harfiah dalam sketsa di atas. Sebagai realitas, tahi ayam memiliki wujud harfiah yang ajek; kotor, bau, dan mengandung najis.

Wujud harfiah itu cukup memberi alasan bagi banyak orang untuk tidak menyukainya. Karena itu, perasaan paling lazim yang muncul ketika mendapat tahi ayam adalah jijik, kemudian kesal.

Namun, bagi orang yang memiliki kesadaran tafsir, tahi ayam bisa dieksplorasi sebagai simbol yang bermakna banyak. Dari sekian banyak kemungkinan makna yang bisa dilekatkan pada tahi ayam, selalu ada makna positif yang bisa ditemukan. Tahi ayam yang bau dan menjijikkan itu ternyata adalah juga ruang kelas, sebuah kesempatan mendalami ilmu.

0 Komentar