MAJALENGKA – Pemerintah Desa Kertabasuki, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, menggelar pelatihan pengelolaan limbah bertajuk “Pemanfaatan Limbah Tepat Guna Melalui Konsep Bank Sampah”, Senin (28/4/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Kertabasuki ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan, sekaligus memperkenalkan konsep Bank Sampah sebagai solusi alternatif dalam pengurangan limbah rumah tangga.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Camat Maja, Doni Fardiansyah SSTp dan dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan kecamatan serta elemen masyarakat.
Baca Juga:Proyek KEPUH Inovasi Fakultas Teknik Unma Masuk Nominasi PBB32 Biksu Menetap Tiga Hari di Cirebon
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kapolsek Maja, AKP Aas Guntara SH, Danramil 1702 Maja yang diwakili oleh Serda Tata Juhanta, Kepala Desa Kertabasuki, Arie Azhari AMd, serta narasumber dari kalangan praktisi lingkungan hidup, Agus Abdul Syukur SPdI.
Sekitar 30 warga mengikuti pelatihan ini, yang juga dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Babinsa Koramil 1702 Maja, perangkat desa, dan anggota Karang Taruna.
Para peserta diberikan pemahaman praktis mengenai pemilahan sampah, daur ulang, serta manajemen Bank Sampah yang memiliki potensi menghasilkan nilai ekonomi.
Dalam sambutannya, Camat Maja menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi harus menjadi gerakan bersama. Dengan konsep Bank Sampah, kita dapat menjadikan sampah sebagai peluang, bukan sekadar limbah,” ujar Doni.
Sementara itu, Kapolsek Maja, AKP Aas Guntara, menyampaikan dukungan penuh dari Polri terhadap program lingkungan di desa.
“Kami mendukung setiap upaya masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan aman. Semoga pelatihan ini menjadi awal dari perubahan nyata di Desa Kertabasuki,” ujarnya.
Baca Juga:Juara Tidak TerkenalKemenag Jabar Siap Berangkatkan 38 Ribu Jamaah Haji
Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan desa yang mandiri dalam pengelolaan sampah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan lingkungan yang produktif. (bae)