Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah BPKPD Kota Cirebon Nurdin mengatakan bahwa kerja sama dengan Bina Sentra sedang dalam peninjauan kembali. Pihaknya pun sudah mempelajari mengenai perjanjian tersebut, namun ada sedikit yang perlu dilakukan perbaikan.
“Beberapa poin dalam surat perjanjian tidak sesuai dengan aturan. Seperti tak sesuai dengan Permendagri 19 Tahun 2016. Kami sudah berikan pemberitahuan yang terpasang di Stadion Bima kepada Dinas Pemuda Olahraga untuk melakukan peninjauan kembali,” ujar Nurdin yang juga hadir di lokasi saat pihak Bina Sentra melakukan penyegelan.
Kata Nurdin, sejak Februari 2025 telah dikeluarkan surat teguran kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Cirebon dan rekomendasi untuk melakukan peninjauan kembali.
Baca Juga:Proyek KEPUH Inovasi Fakultas Teknik Unma Masuk Nominasi PBB32 Biksu Menetap Tiga Hari di Cirebon
Mengenai pemanfaatan aset Stadion Bima oleh pihak selain Bina Sentra Football Academy, hal tersebut melanggar aturan. “Kalau mau dimanfaatkan oleh pihak lain, tetap Dinas Pemuda Olahraga harus minta izin dulu kepada Sekretaris Daerah dan kepada Walikota,” terang Nurdin.
Sementara itu, Kadispora Kota Cirebon Irawan Wahyono mendatangi Stadion Bima yang telah digembok pada siang harinya. Ia membawa seorang pemotong besi untuk membuka gembok yang terpasang di pintu depan stadion. Satu per satu pintu yang digembok akhirnya dibuka. Aksi yang dilakukan oleh Irawan itu untuk memastikan event Piala Pertiwi 2025 tetap berjalan. Karena, pihak penyelenggara sudah mengajukan kegiatan tersebut ke Dispora Kota Cirebon.
“Besok dipastikan (Piala Pertiwi) itu ada, harus sukses. Piala Pertiwi itu kita harus senang, karena skala Jawa Barat. Berharap banyak tamu, banyak menginap ke hotel dan tentunya ada masuk ke kas daerah,” tuturnya.
Masih kata Irawan, alur perizinan dan retribusi harus ditempuh. Dimulai dari berkirim ke Dispora. Kemudian Dispora mempertimbangkan apakah bisa atau tidak menyelenggarakan event tersebut. Apakah bentrok dengan kegiatan lain dan sebagainya. Termasuk membayar retribusi ke kas daerah. “Nanti pasti ngisi untuk kas daerah. Tapi belum saya hitung, untuk Piala Pertiwi. Nanti saya cek dulu sudah masuk belum,” ujarnya.