CIREBON- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon mencatat ada sebanyak 2.407 calon jamaah haji (CJH) yang akan berangkat pada musim haji 1446 Hijriah/2025 Masehi. Dan, CJH Kabupaten Cirebon akan mulai dilepas pada Jumat, 2 Mei 2025.
Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Cirebon H Slamet SAg MPd mengungkapkan bahwa CJH asal Kabupaten Cirebon akan terbagi dalam 7 kelompok terbang alias kloter.
Kloter pertama yang berangkat adalah Kloter 2 Kertajati (KJT). Lalu untuk Kloter 10 KJT rencananya berangkat pada 13 Mei 2025. Dilanjutkan Kloter 12 KJT (16 Mei 2025), Kloter 16 KJT (21 Mei 2025), Kloter 20 KJT (25 Mei 2025), Kloter 23 KJT (26 Mei 2025), dan Kloter 25 KJT (29 Mei 2025).
Baca Juga:Proyek KEPUH Inovasi Fakultas Teknik Unma Masuk Nominasi PBB32 Biksu Menetap Tiga Hari di Cirebon
“Untuk pemberangkatan beda-beda waktunya, Kloter 2 berangkat tanggal 2 Mei, Kloter 10 berangkat 12 Mei, Kloter 12 berangkat 15 Mei, Kloter 16 berangkat 20 Mei, dan Kloter 20 berangkat 22 Mei. Pelepasan yang pertama dilakukan 2 Mei di Asrama Haji Watubelah. Mereka diberangkatkan ke Asrama Haji Indramayu, baru keesokan harinya diterbangkan ke Tanah Suci dari Bandara Kertajati,” ungkap Slamet kepada Radar Cirebon, Senin (28/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa para CJH tersebut telah melaksanakan semua tahapan yang diperlukan. Mulai dari cek kesehatan, pemasporan, Machine Readable Travel Document (MRTD), perekaman biometrik seperti sidik jari, wajah, hingga fotokopi paspor. Termasuk juga telah melakukan manasik haji dalam beberapa sesi.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa CJH Kabupaten Cirebon pada tahun ini sekitar 80 persennya masuk dalam kategori lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, penanganan yang dilakukan juga harus lebih ekstra keras oleh para petugas haji yang mendampingi di Tanah Suci. “Untuk meminimalisir resiko, maka petugas haji harus lebih gesit lagi. Sesuai dengan tema haji tahun ini yaitu Haji Ramah Lansia dan Disabilitas,” bebernya.
Slamet melanjutkan, tema tersebut dipilih sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan layanan yang lebih inklusif bagi para jamaah haji penyandang disabilitas. Selain itu, dalam beberapa kali pertemuan dengan para CJH, baik dalam kegiatan manasik haji maupun rapat teknis via zoom, pihaknya juga selalu mengingatkan mereka agar menjaga kesehatan jelang keberangkatan.
Dirinya mengimbau kepada seluruh calon jamaah haji, terutama yang lanjut usia untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, mulai dari persiapan hingga tiba di Tanah Suci nanti. Terlebih, cuaca di Tanah Suci selama pelaksanaan ibadah haji diperkirakan akan selalu panas. “Ibadah haji itu 99 persennya merupakan ibadah fisik. Sehingga fisiknya harus dipersiapkan betul karena di sana memang diperlukan fisik yang kuat,” tandasnya. (awr)