Cirebon Jadi Daerah Istimewa, Bupati: Historis dan Budaya Sudah Cocok, tapi Butuh Kajian

Cirebon daerah istimewa
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg bicara soal wacana Cirebon jadi Daerah Istimewa. Foto: deny hamdani-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Wacana menjadikan Cirebon sebagai Daerah Istimewa ditanggapi beragam. Misalnya menurut Bupati Cirebon Drs H Imron MAg, memerlukan kajian terlebih dahulu.

Namun, Imron mengatakan wacana ini tepat atau cocok karena dukungan historis dan budayanya.

“Menjadikan Cirebon sebagai Daerah Istimewa, untuk saat ini memang harus ada kajian. Karena tatanan kenegaraannya juga sudah berbeda. Mungkin jaman waktu kemerdekaan masih gampang, berbeda dengan sekarang,” ungkapnya kepada Radar Cirebon, Jumat (2/5/2025).

Baca Juga:Telkom Witel Priangan Timur Dukung Uji Kompetensi Keahlian Siswa TKJ SMK PGRI KarangampelBupati Cirebon ke ASN: Kerja Saja yang Baik, Nanti Juga Naik Jabatan

Ia juga melihat pemerintah pusat dalam menentukan layak tidak sebuah daerah jadi Daerah Istimewa berdasarkan kajian.

“Semua daerah yang mengajukan juga harus ada kajian dulu, tidak asal menentukan saja,” ujarnya.

Tapi jika melihat sejarah masa lalu, di mana Cirebon terdapat sebuah kerajaan dan pusat penyebaran Islam di Jawa Barat, Imron setuju jika Cirebon diajukan sebagai Daerah Istimewa.

“Saya lihat kalau lihat dari sejarah itu setuju-setuju saja Cirebon jadi Daerah Istimewa,” ungkapnya.

Dari kebudayaan pun, menurut Imron, sangar cocok Cirebon jadi Daerah Istimewa.

“Kalau kita lihat Cirebon masih memegang budaya-budaya, memegang adat istiadat, sehingga secara histori dan budaya cocok,” ujarnya.Kendati demikian, pihaknya tetap akan mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat.

“Kita di daerah ikut saja pada kebijakan pusat. Karena regulasinya dari pemerintah pusat,” tandasnya. (den)

0 Komentar