Cigowong, Kampung Mati di Kuningan, Sekarang Hanya Jadi Pos Pendakian Gunung Ciremai

cigowong kampung mati di kuningan
Kawasan Cigowong di Jalur Pendakian Gunung Ciremai yang dulunya merupakan sebuah kampung di Kabupaten Kuningan. Foto: Ofi Sofiyudin/Ist - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Ada kawasan permukiman di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang ditinggal pergi para penghuninya. Kawasan ini sekarang menjadi kampung mati.

Puing-puing bekas perkampungan tersebut pun, sudah tidak tampak jejak-jejaknya lagi. Hanya banyak cerita pilu yang menyertai lenyapnya perkampungan terssbut.

Kampung mati itu bernama Cigowong. Lokasinya tak jauh dari Palutungan. Secara administratif masuk Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.

Baca Juga:Kaliaren, Desa Terindah di Kabupeten Kuningan, Letaknya Persis di Kaki Gunung CiremaiStadion Bima, Pusat Olahraga Malam

Sekarang Cigowong masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Bagi para pendaki, pasti sangat akrab dengan nama Cigowong. Tempat ini sekarang menjadi Pos 1 pendakian Gunung Ciremai via Palutungan.

Sekarang tidak ada perkampungan di tempat tersebut. Hanya ada beberapa warung dan satu musala.

Padahal dulu, Cigowong merupakan kampung yang sangat ramai. Ada ratusan orang yang tinggal di tempat yang sekarang menjadi kampung mati.

Kampung dengan ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut ini, sudah ditinggal penghuninya. Mereka lebih memilih mengungsi di Cisantana, sebelum menetap di Palutungan.

Cigowong merupakan daerah yang sangat tua usianya. Dulu, sebelum membangun Desa Cisantana, ada 3 orang tokoh membangun padepokan di Cogowong. Ketiganga adalah Mbah Semut, Mbah Sanggem, dan Mbah Taluk.

Walau lokasinya berada di ketinggian, namun Cigowong memang mendukung untuk dijadikan pemukiman. Salah satunya adalah, di tempat tersebut ada sumber mata air yang megalir deras dan sangat jernih.

Sekarang mata air ini, banyak dimanfaatkan oleh para pendaki dan warung-warung di Cigowong. Bahkan mata air yang lokasinya di Pos 1 ini, merupakan mata air terakhir sebelum sampai puncak Gunung Ciremai via Palutungan tersebut.

Baca Juga:Identik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan3 Bulan Mengarungi Lautan, Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Belanda Lalu ke Suriname

Tak heran jika Cigowong dijadikan tempat berkemah bagi para pendaki atau orang-orang yang sengaja datang ke tempat tersebut. Salah satu alasannya karena ada sumber mata air.

Hanya sayang, warganya harus meninggalkan kampung itu. Cigowong pun akhirnya menjadi kampung mati sampai sekarang.

Lalu, mengapa Cigowong menjadi salah satu kampung mati di Kabupaten Kuningan? Apa pula yang menyebabkan mereka meninggalkan kampung yang dulu paling tinggi di Kuningan.

Banyak yang mengira, warga setempat meninggalkan tempat tersebut lantaran bencana alam, cuaca yang sangat dingin atau ancaman binatang buas.

0 Komentar