Mirisnya, pernah terjadi insiden di mana salah satu pengurus KNPI Kota Cirebon mengalami luka akibat tertimpa plafon yang runtuh.
“Beberapa bagian atap dan plafon sudah goyang dan berlubang. Saat kegiatan berlangsung, kami khawatir ada yang tertimpa. Bahkan salah satu pengurus kami pernah tertimpa plafon dan luka karena terkena paku. Kejadiannya sekitar bulan Januari, saat persiapan Musda,” ungkap Ketua KNPI Kota Cirebon, Jaka Permana, kepada Radar Cirebon.
Jaka menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi gedung yang hingga kini belum tersentuh renovasi. Ia meminta perhatian serius dari Pemkot Cirebon.
Baca Juga:Damkar Kota Cirebon Diguyur Bantuan Miliaran RupiahAyo Jadikan Hardiknas 2025 Untuk Anak Bangsa
Ia juga menyinggung kunjungan Walikota Cirebon Effendi Edo yang meninjau sejumlah kantor dinas di kawasan Stadion Bima.
Saat itu, walikota sempat menyatakan bahwa Gedung KNPI memang membutuhkan perawatan.
“Pak Wali waktu itu menyebut KNPI butuh perawatan. Tapi sampai sekarang, tindak lanjutnya dari Dispora baru sebatas pengecatan marka jalan. Belum ada renovasi,” ujarnya.
Kini, Jaka dan jajaran pengurus KNPI berharap Walikota Cirebon dapat menindaklanjuti program rehabilitasi gedung yang sebelumnya telah diajukan.
Termasuk memastikan agar bantuan senilai Rp10 miliar dari Provinsi Jawa Barat bisa kembali dialokasikan.
“Kami sudah mengajukan sejak 2024. Untuk tahun 2025, kami juga telah berkoordinasi dengan Bapelitbangda dan Dispora. Tapi informasinya, rumusan pembangunan dari Bapelitbangda untuk dikaitkan ke Pemprov Jabar belum muncul. Karena itu, kami harap Bapelitbangda bisa lebih terbuka dan transparan kepada KNPI Kota Cirebon,” tegas Jaka. (cep)