Hajat Tutulak, Tradisi Tolak Balak Mayarakat Kuningan, Dipicu Kekejaman DI/TII

hajat tutulak kuningan
Masyarakat di Kabupaten Kuningan memiliki tradisi Hakat Tutulak. Foto hanya ilustrasi. Foto: C Goldstein - radarcirebon.id
0 Komentar

Memang, Arsjad terkenal sebagai pemimpin DI/TII di wilayah Kuningan. Menurut catatan sejarah Indonesia, namanya termasuk dalam jajaran tokoh DI/TII yang bengis.

Arsjad memang pemberani. Dia tak segan-segan membumihanguskan sebagian perkampungan. Termasuk di desa Karangtawang.

Lantaran kenekatan gerombolan DI/TII dalam bertindak, TNI mengadakan serangan balik. Menyerang kelompok separatis ini dengan taktik, dan strategi Pagar Betis.

Baca Juga:Kaliaren, Desa Terindah di Kabupeten Kuningan, Letaknya Persis di Kaki Gunung CiremaiStadion Bima, Pusat Olahraga Malam

Operasi militer ini mendapat sambutan baik dari seluruh masyarakat Kuningan. Termasuk warga Karangtawang.

Tak sia-sia, TNI berhasil menangkap Arsjad dalam keadaan tak bernyawa. Konon Arsjad melawan saat TNI akan menangkapnya.

Baku tembak tak terhindarkan. Menurut kesaksian warga setempat, Arsjad memang sakti dan kebal peluru.

Namun dia apes. Baku tembak ini berada di kawasan pemakaman keramat. Kekebalan Arsjad mendadak luntur. Peluru anggota TNI pun bisa menembus jantungnya.

Nah, sewaktu Arsjad tewas, masyarakat Karangtawang kemudian menggelar tradisi tolak bala. Tradisi itu dikenal denga Hajat Tutulak.

Tujuan Hajat Tutulak adalah untuk menghindarkan masyarakat Karangtawang dari teror roh jahat Arsjad. Apalagi ada yang masih percaya jika Arsjad belum sepenuhnya mati.

Menurut tetua di desa itu, roh jahat sang pemimpin gerombolan ini masih kuat. Bahkan kemungkinan akan membalaskan dendamnya melalui berbagai teror yang mematikan.

Baca Juga:Identik dengan Jawa, di Suriname Juga Ada Warga Kuningan yang Tak Kembali dari Perantauan3 Bulan Mengarungi Lautan, Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Belanda Lalu ke Suriname

Alasan tetua, saat melihat jasad Arsjad yang telah masuk karung jenazah milik TNI, badannya masih segar, dan tidak terlihat pucat.

Hal itu ditambah yang lebih menakutkan lagi. Badan Arsjad penuh bentol. Itu pertanda jika Arsjad kebal dan tak tertembus peluru.

Karenanya, masyarakat Karangtawang mengadakan Hajat Tutulak. Mereka khawatir jika roh jahat menyerang desa tersebut.

0 Komentar