“Kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan NPF Gross sebesar 1,88%, membaik dibandingkan periode sebelumnya. Cost of Credit (CoC) juga turun ke level 0,93%,” jelasnya.
Ade Cahyo menambahkan, meski 2025 merupakan tahun yang cukup menantang akibat tekanan makroekonomi global dan kondisi geopolitik, BSI terus menggali potensi bisnis berbasis keunikan syariah seperti Tabungan Haji dan bisnis emas.
“Kami menyadari adanya tekanan likuiditas. Oleh karena itu, kami fokus pada strategi bisnis yang prudent dan efisien agar tetap mencatatkan kinerja sesuai target,” pungkasnya. (apr/opl)