Guangzhou – Cirebon Jajaki Kerja Sama Pelestarian Warisan Budaya Dunia UNESCO

perjalanan budaya jalur sutra maritim 2025 
Kurator Museum Budaya Cheng Ho Melaka, Li Pei Feng.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Biro Kebudayaan, Radio, Televisi dan Pariwisata Kota Guangzhou, Tiongkok, membuka program Bisikan Bunga di Sepanjang Jalur Sutra: Perjalanan Budaya Jalur Sutra Maritim 2025.

Program tersebut akan dimulai 13 Mei dengan kunjungan ke kota-kota maritim bersejarah di Indonesia. Yakni Cirebon dan Semarang, serta Galle di Sri Lanka.

Perjalanan ini akan menghadirkan pertukaran budaya, forum akademik, dan proyek kerja sama pelestarian warisan budaya. Tujuannya, memperkuat hubungan antarnegara di sepanjang Jalur Sutra Maritim.

Baca Juga:Polemik Mobil Dinas, Walikota Cirebon Tak Jadi Ambil Sedan Camry, Pakai FortunerPenyewaan Kebaya di Cirebon: Sewa Perdana Jadi Solusi, Baru tapi Tak untuk Dimiliki

Memajukan kolaborasi internasional dalam pencalonan Jalur Sutra Maritim sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, serta menyampaikan narasi baru tentang peradaban maritim.

Kurator Museum Budaya Cheng Ho Melaka, Li Pei Feng mengatakan secara historis Guangzhou dikenal sebagai titik awal Jalur Laut Menuju Negeri Asing yang telah lama menjadi pusat utama perdagangan luar negeri dan pertukaran budaya.

“Sebagai kota utama dari Aliansi Kota untuk Pelestarian dan Pencalonan Warisan Dunia Jalur Sutra Maritim (City Alliance for Maritime Silk Road World Heritage Conservation and Nomination, CAMSR), Guangzhou aktif mempromosikan penyebaran budaya Jalur Sutra Maritim ke seluruh dunia,” ujar Li Pei Feng, Selasa (6/5/2025).

Pria yang akrab disapa Feng itu mengungkapkan, sejak tahun 2018, perjalanan budaya Bisikan Bunga di Sepanjang Jalur Sutra telah mengunjungi Indonesia, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, Siprus, dan negara-negara lainnya, menjadikan platform penting untuk dialog budaya multilateral.

“Saat ini, aliansi CAMSR telah berkembang mencakup 34 kota di Tiongkok dan satu kota di luar Tiongkok, menghubungkan situs-situs warisan di seluruh Asia dan membangun dasar kerja sama lintas negara dalam proses pencalonan,” terangnya.

Kemudian, lanjut Feng, November 2024, Kabupaten Cirebon di Indonesia secara resmi bergabung dalam aliansi, menjadi kota di luar Tiongkok pertama yang bergabung. Pada 14 Mei 2025, Guangzhou akan kembali mengunjungi Cirebon untuk memperkuat hasil kerja sama sebelumnya dan menginstitusikan kolaborasi di bidang pelestarian warisan, berbagi data, dan arkeologi bawah laut.

Menurut Feng, Cirebon sejak lama menjadi gerbang utama jalur laut. Pada tahun 2005, penemuan kapal karam di Cirebon yang berasal dari Dinasti Song Utara menghasilkan lebih dari 230.000 artefak, termasuk keramik celadon dari Kiln Yue. “Ini membuktikan hubungan dagang aktif dengan Tiongkok pada masa lalu. Bahkan, catatan lokal menyebutkan bahwa Laksamana Zheng He (Cheng Ho) pernah singgah di Cirebon dan membantu membangun mercusuar dekat Pelabuhan Muara Jati,” ungkapnya.

0 Komentar