RADARCIREBON.ID- Musrenbang RPJMD Jabar 2025-2029 dan RKPD 2025 dilaksanakan di Cirebon. Tepatnya di Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
Walikota Effendi Edo memberikan sambutan selamat datang sekaligus curhat kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM.
Dia menyampaikan banyak hal. Mulai dari penataan kawasan pesisir, infrastruktur, hingga perlintasan kereta api.
Baca Juga:Guangzhou – Cirebon Jajaki Kerja Sama Pelestarian Warisan Budaya Dunia UNESCOSpanduk Kritikan Sambut KDM di Cirebon: Lain Bapak Aing, tapi Bapak Tiri
Walikota Effendi Edo mengatakan, secara geografis, Kota Cirebon terletak di pesisir utara Pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Cirebon di sebelah barat, selatan, dan timur, serta dengan Laut Jawa di sebelah utara.
Edo mengatakan Kota Cirebon menjadi pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa, dan budaya di kawasan pantura timur Jabar. Secara administratif, lanjutnya, Kota Cirebon memiliki luas wilayah sekitar 38,10 km², terbagi menjadi 5 kecamatan, 22 kelurahan, 247 Rukun Warga, dan 1.352 Rukun Tetangga.
Selanjutnya, jika dilihat dari aspek demografi, kata walikota, Kota Cirebon memiliki jumlah penduduk sekitar 350.000 jiwa berdasarkan proyeksi BPS tahun 2024, dengan komposisi yang heterogen secara budaya, etnis, dan agama. “Keberagaman ini menjadi kekuatan sosial yang mendukung harmoni dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah,” ujarnya.
Selain itu, menurut walikota, karakter geografis pesisir menjadikan Kota Cirebon memiliki panjang garis pantai sekitar 7,7 kilometer, yang juga menjadi bagian dari wilayah pesisir utara yang termasuk kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini memiliki implikasi penting dalam konteks pengelolaan wilayah pesisir, mitigasi bencana pesisir, dan pengembangan kawasan ekonomi maritim.
Walikota kemudian menyebut bahwa Musrenbang adalah wadah strategis untuk menyelaraskan arah kebijakan pembangunan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Untuk itu, forum ini memberi ruang tidak hanya untuk menyusun prioritas, tapi juga menyatukan visi agar langkah pembangunan di tingkat daerah tak jalan sendiri-sendiri, melainkan saling menguatkan dalam bingkai pembangunan Jawa Barat secara keseluruhan.
Walikota juga curhat dengan menyampaikan beberapa persoalan di Kota Cirebon untuk mendapatkan atensi dari Pemprov Jabar. Seperti pengelolaan wilayah pesisir yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Ia mengatakan kawasan pesisir Cirebon bukan hanya wilayah strategis dari sisi ekonomi dan pariwisata, namun juga menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari abrasi, pengendalian ruang, hingga perlindungan ekosistem laut.