Hotel di Cirebon Limbung: Okupansi Anjlok, Mulai Lakukan PHK

hotel di Cirebon limbung
Caption: Ilustrasi hotel di Cirebon. Foto: Istimewa. 
0 Komentar

Sementara itu, Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon Syafrudin Aryono MSi mengatakan efensensi anggaran jelas berdampak pada hotel. Terutama yang menyediakan fasilitas dan layanan yang dirancang khusus untuk mendukung penyelenggaraan acara Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE).

“Kegiata SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang dilaksanakan di hotel jelas berkurang. Terutama yang berkaitan belanja makan minum (mamin) yang korelasinya dengan hotel dan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas. Betapa tidak, pendapatan paling banyak dari MICE,” kata Ari -sapaan akrab Syafrudin Aryono.

Bagi Ari, MICE dengan okupansi hotel jelas berbeda. Namun, ia belum bisa menjawab secara detail perihal okupansi. “Kalau okupansi itu kan lebih ke tingkat kunjungan hotel. Sementara MICE lebih ke mamin dan sewa tempat,” ucapnya saat dikonfirmasi Radar Cirebon, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga:Pertama Terjadi: Warga Gugat Pengelola Tol, Imbas Kecelakaan Bus di CipaliWalikota Cirebon Curhat ke KDM: Pesisir, Infrastruktur, hingga Lintasan Kereta Api

Berbeda dengan mamin di sekretariat daerah, yang ini ada pengecualian. Sebab, sambung Ari, beraviliasi dengan kedinasan. Menurutnya, hampir seluruh dinas dan badan melaksanakan kegiatan di hotel. Sementara anggaran tersebut dicoret lantaran efensiensi anggaran. “Jadi untuk MICE sangat berpengaruh. Sebab, sejak Januari hingga Mei 2025, MICE berkurang hingga 50 persen,” pungkasnya. (sam/apr)

0 Komentar