Agung juga menyayangkan langkah KNPI yang langsung melakukan demonstrasi tanpa lebih dulu mencoba berdiskusi atau audiensi.
Menurutnya, walilkota terbuka untuk berdialog dengan siapa pun, termasuk KNPI.
“Dalam seminggu, walikota bisa menemui masyarakat setiap hari. KNPI bisa saja bertemu jika ada niat baik. Tapi mereka langsung turun ke jalan tanpa mengirim surat atau meminta audiensi. Kami menyayangkan langkah itu,” tegasnya.
Ia juga menilai cara penyampaian aspirasi oleh KNPI kurang etis dan tidak melalui mekanisme yang seharusnya.
Baca Juga:Disnaker Kota Cirebon Dibanjiri Pemohon Kartu Kuning untuk Mencari Kerja Dugaan Serangan Hewan Buas Gegerkan Warga Cikondang Kuningan, 7 Kambing Tewas Mengenaskan
“Kami ingin tahu dulu rencana kerja KNPI, lalu arah program, baru bicara soal anggaran. Diskusikan dengan baik. Tapi yang dilakukan malah turun ke jalan dengan cara yang menurut kami kurang tepat,” tutupnya.
Gunadi Rasta Ungkap Bukti Edo-Farida Retak
Manuver yang dilakukan oleh loyalis Walikota Effendi Edo dengan mengundang puluhan ketua RW ke sebuah rumah makan di Jalan Terusan Pemuda, untuk menyatakan dukungan terhadap program pembangunan walikota, menuai kritik tajam.
Pemerhati pemerintahan, Gunadi Rasta SH MH menyayangkan langkah tersebut.
Ia menilai upaya menghadirkan ketua RW dan membuat petisi dukungan terhadap program pembangunan walikota merupakan pola lama yang identik dengan cara-cara Orde Baru, dan dinilai sudah tidak relevan lagi.
Menurut Gunadi, manuver tersebut justru memperlihatkan kepada publik bahwa telah terjadi keretakan hubungan antara Walikota Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida Rosmawati.
“Itu menunjukkan kepada publik bahwa Edo dan Farida sudah tidak lagi sejalan,” tegasnya.
Padahal, lanjut Gunadi, walikota dan wakilnya adalah satu paket kepemimpinan.
Program walikota seharusnya juga merupakan program wakil walikota.“Logikanya, jika ada demonstrasi yang mendukung program walikota, itu justru memperlihatkan bahwa tengah terjadi konflik internal antara walikota dan wakil walikota. Hal seperti ini sebaiknya tidak dipertontonkan ke publik. Bekerjalah untuk rakyat Cirebon,” tegasnya.
Gunadi memperingatkan bahwa jika konflik ini terus berlanjut, yang akan dirugikan adalah masyarakat Cirebon sendiri.
Baca Juga:Komisi III DPRD Kota Cirebon Pastikan KRIS di RSD Gunung Jati Berjalan BaikPemeliharaan Jalan Tidak Maksimal, Walikota Cirebon dan Kepala DPUTR Turun Langsung Memantau
“Bagaimanapun juga, walikota dan wakil walikota adalah satu paket. Mereka tidak bisa bekerja atas dasar ego, tapi harus bekerja demi kemajuan masyarakat Cirebon,” ujarnya.