RADARCIREBON.ID – Kemajuan peradaban Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda, terekam lewat kesaksian seorang penjelajah Portugis, Tome Pires.
Portugis memang sudah menjalin kontak dengan Kerajaan Sunda atau yang memiliki ibu kota di Pakuan Pajajaran.
Ketika itu, jalinan kerjasama sudah dilakukan Sri Baduga Maharaja. Yang kemudian diteruskan oleh Prabu Surawisesa.
Baca Juga:Siapa Jaya Dewata yang Dijadikan KDM untuk Nama Gedung Negara Cirebon? Kenapa Ditolak Budayawan?Belajar dari Trenggalek, Cari Cuan Baru lewat Perdagangan Karbon, Kuningan dan Majalengka Bisa?
Tome Pires sang penjelajah asal Portugis berkunjung ke Pakuan Pajajaran, karena mendapatkan informasi mengenai kebudayaan dan peradaban Kerajaan Sunda yang dipimpin Prabu Siliwangi, Sri Baduga Maharaja.
Penjelajah Portugis tersebut, menuliskan kesaksiannya saat berkunjung ke Pakuan Pajajaran dalam catatan perjalanan Suma Oriental yang menggambarkan bagaimana kondisi Kerajaan Sunda.
Disebutkan Tome Pires bahwa Kerajaan Sunda adalah penguasa di bagian barat Pulau Jawa yang sudah maju secara ekonomi, politik dan pemerintahan.
Tidak hanya menguasai wilayah Pulau Jawa di bagian barat, Tome Pires menyebutkan bahkan setengah dari Pulau Jawa adalah kekuasaan dari Raja Sunda.
Hal itu, menggambarkan betapa besar dan termahsyurnya Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran.
“Sebagian orang menegaskan Kerajaan Sunda menguasai setengah Pulau Jawa. Sebagian meyakini menduduki sepertiga tau seperdelapan bagian pulau,” tulis Tome Pires.
Sayangnya, Tome Pires bukan datang di era kepemimpinan Sri Baduga Maharaja juga Prabu Surawisesa. Yang merupakan puncak kejayaan Kerajaan Sunda.
Baca Juga:Legislator dari Cirebon Kritik Dedi Mulyadi, Sebut Efisiensi Anggaran Tak ProporsionalLongsor di Jalur Majalengka – Kuningan, 1 Orang Pengendara Sepeda Motor Tertimbun
Saat datang, Tome Pires menyaksikan Pakuan Pajajaran atau Kerajaan Sunda sudah ada di akhir masa kejayaannya.
Besar kemungkinan yang disaksikan Tome Pires adalah Kerajaan Sunda yang sudah berpusat di Pakuan Pajajaran.
Sebab, mengacu pada Prasasti Batutulis bahwa Kerajaan Sunda dulunya beribukota di Kawali, saat ini masuk wilayah Kabupaten Ciamis.
Kemudian dipindahkan oleh Prabu Siliwangi, Sri Baduga Maharaja ke Pakuan Pajajaran setelah beliau dinobatkan menjadi Raja Sunda.
Dikisahkan bahwa rumah-rumah di Pakuan Pajajaran dibangun menggunakan kayu dan beratap daun kepala.
Hal itu, menunjukkan pradaban yang jauh lebih maju dibandingkan di kawasan sekitarnya pada masa itu.
Mengenai orang-orang di Kerajaan Sunda, Tome Pires menyebutkan umumnya mereka rupawan. Kaum laki-laki berkulit sedikit gelap, namun perawakannya tegap.