Kirab Menarik di Candi Borobudur, Rayakan Hari Waisak

Humas Kemenag
Pelaksanaan kirab menyambut puncak Waisak di kawasan Candi Borobudur, yang berlangsung Senin (12/5).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Pelaksanaan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2025 di Candi Borobudur berlangsung dengan khidmat dan semarak. Seperti pengambilan Api Dharma dari Mrapen, Grobogan dan Air Berkah dari Umbul Jumprit, Temanggung yang sebelumnya disemayamkan di Candi Mendut. Kemudian dilakukan kirab ribuan umat Buddha menuju Candi Borobudur.

Perayaan ritual setahun sekali ini juga menjadi pemandangan menarik bagi warga sekitar candi dan para wisatawan. Prosesi kirab dimulai dengan keberangkatan rombongan pembawa bendera yang meninggalkan kompleks Candi Mendut pada Senin (12/5) sekitar pukul 14.00 WIB.

Di barisan berikutnya antara lain iring-iringan mobil pembawa Api Dharma, mobil Air Berkah, tandu Garuda Pancasila, Barusan Bhinneka Tunggal Ika, tandu Kitab Suci Tripitaka dan pembawa hasil bumi. Deretan payung berwarna warni yang dibawa sejumlah Bhikkhu Sangha, semakin menambah menarik perjalanan kirab.

Baca Juga:Pemkab Kuningan Komitmen Perkuat Pondasi PembangunanBupati Kuningan Komitmen Bayar TPP ASN, Targetkan Tuntas Sebelum Juni

Selanjutnya, rombongan berikutnya adalah para bhikkhu yang diangkut dengan kendaraan hias di atas kendaraan. Para bhikku duduk rapi sambil merapal doa, mantra, serta memercikkan air berkah kepada umat yang berjubel mendekat.

Raut bahagia tampak jelas dirasakan para umat yang berhasil mendapat cipratan air langsung dari bhikku. Deretan rombongan kian memanjang ke belakang. Antara lain diisi para perwakilan majelis umat Buddha dan simpatisan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.

Tak hanya umat Buddha, iring-iringan peserta kirab yang panjangnya mencapai sekitar 3 kilometer ini juga jadi tontonan menarik masyarakat umum. Banyak warga Magelang dan sekitarnya yang sengaja datang ke kawasan Mendut agar bisa melihat langsung kemeriahan dan keunikan kirab keagamaan tersebut.

Tak sedikit pula para turis asing menonton dan sebagian bahkan mengikuti jalannya kirab sampai akhir. Setelah menempuh rute kirab sekitar tiga kilometer, rombongan kirab kemudian tiba di kawasan Candi Borobudur.

Di pelataran candi, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh para bhikku. Selanjutnya Api Dharma dari Mrapen dan Air Berkah dari Jumprit kemudian disakralkan di altar.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi yang ikut dalam prosesi ini menilai Kirab Waisak sejatinya memiliki makna mendalam. Menurutnya, kirab tak sebatas berkaitan dengan ritual keagamaan Buddha semata. Tetapi juga mengandung dimensi sosial yang luas.

0 Komentar