Kirab Menarik di Candi Borobudur, Rayakan Hari Waisak

Humas Kemenag
Pelaksanaan kirab menyambut puncak Waisak di kawasan Candi Borobudur, yang berlangsung Senin (12/5).
0 Komentar

“Kirab ini bisa diartikan sebagai potret perjalanan spiritual manusia. Yakni perjuangan dan komitmen diri untuk keluar dari penderitaan maupun perilaku-perilaku kurang baik menuju kebahagiaan yang sejati,” katanya.

Lebih dari itu, umat juga diharapkan bisa memaknai ini bukan sekadar kirab biasa. Tetapi bagaimana sambil berjalan mereka menebarkan kebajikan-kebajikan kepada sesama.

Dalam pandangan Supriyadi, memperbanyak kebajikan, mengembangkan rasa empati, maupun simpati kepada sesama manusia adalah kunci terciptanya kehidupan yang damai dan harmonis. Melalui cara ini pula, dirinya optimistis berbagai ketegangan, peperangan dan konflik di antara sesama manusia, kelompok atau negara bisa dicegah dan diselesaikan.

Baca Juga:Pemkab Kuningan Komitmen Perkuat Pondasi PembangunanBupati Kuningan Komitmen Bayar TPP ASN, Targetkan Tuntas Sebelum Juni

“Ini sesuai dengan pesan dari tema Waisak 2025 yakni Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia,” katanya.

Artinya bahwa komitmen mewujudkan kedamaian harus terpatri di tiap umat. Supriyadi mengatakan umat harus bisa memperkuat rasa empati dengan mengikis sifat loba, serakah, tamak, iri, dan lainnya. (jp)

0 Komentar