RADARCIREBON.ID – Proses pendataan, sosialisasi, hingga relokasi pedagang di bantaran Sungai Sukalila ditargetkan rampung pada bulan Mei ini.
Pasalnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung dijadwalkan memulai pekerjaan normalisasi sungai pada Juni 2025, dengan kedalaman pengerukan mencapai 2 hingga 3 meter.
“Paling lambat Juni sudah dieksekusi. Pengerjaan normalisasi oleh BBWS akan dimulai bulan depan. Para pedagang memiliki waktu sekitar satu bulan untuk bersiap,” ujar Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Edi Siswoyo, Jumat (9/5/2025).
Baca Juga:TK Tunas Karya Gelar Puncak Kegiatan P5: Kembangkan Imajinasi dan Kreativitas AnakKalahkan Real Madrid 4-3, Barcelona Resmi Rajai El Clasico Musim Ini
Edi menjelaskan bahwa penertiban bangunan akan dilakukan oleh Satpol PP Kota Cirebon, dibantu Satpol PP Provinsi Jawa Barat, serta berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung.
Pemberitahuan langsung kepada para pedagang dijadwalkan berlangsung dalam pekan ini.
Menurutnya, penertiban akan difokuskan pada area Jalan Sukalila Selatan dan Jalan Kalibaru Selatan.
“Prioritas kami adalah pedagang pigura dan yang berada di depan hotel (di Jalan Kalibaru Selatan). Area itu rencananya akan dijadikan taman dan dipagari,” jelasnya.
Terkait jumlah pedagang yang akan terdampak, Edi mengaku pendataan masih belum dilakukan secara menyeluruh.
Namun, ia memastikan akan ada tim khusus yang menangani penempatan pedagang di lokasi baru.
“Jadi bukan digusur, tapi dialihkan ke lokasi yang memang disediakan untuk menampung mereka,” tegasnya.
Sebelumnya, Walikota Cirebon Effendi Edo menyampaikan bahwa relokasi pedagang akan diarahkan ke GTC atau Pasar Balong.
Baca Juga:Pemkab Cirebon Optimistis Raih Penghargaan Wistara di Ajang Kabupaten Sehat setelah 8 Tahun Vakum353 Jamaah Haji Cirebon Dilepas, Termuda 18 Tahun, 12 Lansia Berusia Lebih 70 Tahun
Namun, Edi menambahkan bahwa ada tiga alternatif lokasi relokasi yang saat ini sedang dikaji, yaitu Pasar Balong, Pasar Pagi, dan Pasar Kanoman.
“Itu baru usulan dari saya. Keputusan final nanti akan ditentukan oleh tim,” ungkapnya.
Edi menambahkan, ketiga alternatif tersebut akan disesuaikan dengan kapasitas yang tersedia di masing-masing lokasi. Jika Pasar Pagi sudah penuh, maka pedagang bisa direlokasi ke Pasar Balong atau Kanoman. (ade)