RADARCIREBON.ID – Sejumlah petani anggur di Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Asosiasi Petani Anggur Indonesia (ASPAI) berkumpul di RM Nera, Jalan Gerakan Koperasi, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, pada Minggu (4/5) lalu.
Salah satu petani anggur asal Desa Andir, Kecamatan Jatiwangi, H Dadan Fauzan, menyebutkan bahwa pertemuan komunitas anggur ini diisi dengan diskusi antarpetani, berbagi pengalaman (sharing), serta praktik pembuatan eco farming khusus untuk tanaman anggur.
Menurut Dadan, yang juga merupakan pembina ASPAI Kabupaten Majalengka sekaligus narasumber dalam pertemuan tersebut, budidaya anggur di Majalengka terus berkembang, baik yang dilakukan oleh penghobi maupun pelaku usaha profesional.
Baca Juga:Bingungnya Bupati Majalengka, Ekonomi Meningkat Tapi Kemiskinan Tidak BerkurangChelsea Berpeluang Jadi Tim Pertama yang Dapat 3 Trofi Kompetisi Eropa
Ia menyebutkan bahwa dari sisi ekonomi, tanaman anggur cukup menjanjikan dan bahkan sudah mulai dijadikan sebagai bagian dari program ketahanan pangan di beberapa desa, meskipun masih dalam skala terbatas.
“Petani anggur di Majalengka sudah banyak yang sukses, meski semuanya masih berjalan secara mandiri. Pemerintah daerah mungkin belum tahu karena kami memang belum sempat melaunching anggur khas Majalengka. Kami berencana akan melakukan presentasi terkait potensi anggur impor yang kini banyak dibudidayakan di Majalengka,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini jumlah anggota ASPAI di Kabupaten Majalengka sekitar 50 orang, sementara jumlah petani anggur yang belum tergabung masih cukup banyak. Ia berharap, setelah kegiatan temu komunitas (kopdar) ini dan terbentuknya kepengurusan baru, komunitas petani anggur dapat semakin berkembang dan mendapat dukungan yang lebih luas.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Uban dari Indramayu sebagai narasumber, serta Wahyono selaku Ketua ASPAI Wilayah 3 Cirebon. (ara)