Tiongkok-Cirebon Kerja Sama Pelestarian Warisan Maritim

kerja sama warisan maritim tiongkok cirebon
Caption:  Diskusi Bisikan Bunga di Sepanjang Jalur Sutra: Perjalanan Budaya Jalur Sutra Maritim 2025 di Patra Hotel Cirebon, Rabu (14/5/2025). Foto: seno dwi priyanto-radar cirebon.
0 Komentar

Saat ini, aliansi CAMSR telah berkembang mencakup 34 kota di Tiongkok dan satu kota di luar Tiongkok, menghubungkan situs-situs warisan di seluruh Asia dan membangun dasar kerjasama lintas negara dalam proses pencalonan.

Pada November 2024, Kabupaten Cirebon di Indonesia secara resmi bergabung dalam aliansi, menjadi kota ke-35 atau sebagai kota di luar Tiongkok pertama yang bergabung.

Pada Mei 2025 ini, Guangzhou kembali mengunjungi Cirebon untuk memperkuat hasil kerja sama sebelumnya dan menginstitusikan kolaborasi di bidang pelestarian warisan, berbagi data, dan arkeologi bawah laut.

Baca Juga:Kisah Inspiratif Dr Hermanto SH MH Advokat dari Cirebon: Pernah Putus Sekolah hingga Jadi Tukang SapuPemkot Cirebon Belum Punya Konsep Menata Kawasan Stadion Bima

Terletak di pesisir utara Pulau Jawa, Cirebon sejak lama menjadi gerbang utama jalur laut. Pada tahun 2005, penemuan Kapal Karam Cirebon yang berasal dari Dinasti Song Utara menghasilkan lebih dari 230.000 artefak, termasuk banyak keramik celadon dari kiln Yue, membuktikan hubungan dagang aktif dengan Tiongkok pada masa lalu.

Catatan lokal menyebutkan bahwa Laksamana Zheng He (Cheng Ho) pernah singgah di Cirebon dan membantu membangun mercusuar dekat Pelabuhan Muara Jati. Istana Kasepuhan masih menyimpan peninggalan Ong Tien Nio, seorang putri dari Dinasti Ming, sebagai simbol eratnya ikatan budaya antara Tiongkok dan Indonesia. (ade)

0 Komentar