RADARCIREBON.ID – Para petani di Desa Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan ini, ingin menghidupkan kembali “Kopi Belanda” varietas liberika.
Para petani meyakini, kopi varietas liberika ini lebih tahan terhadap hama penyakit. Hal tersebut bila dibandingkan dengan jenis robusta dan arabika.
Walau, sekarang ini kopi liberika memang kalah populer dibandingkan dengan robusta dan arabika. Namun, petani di desa tersebut serius menghidupkan kembali varietas “Kopi Belanda” tersebut.
Baca Juga:Jatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti RezimNaik Kelas, Kopi Terbaik Gunung Ciremai Mendunia, Hadir di International World of Coffee 2025
Salah satu petani yang berinisiatif ingin menghidupkan varietas ini di Desa Cipasung adalah Taufik Hernawan. Dia ingin menjadikan kopi liberika sebagai ikon desanya. Bila perlu bisa menjadi ikon Kabupaten Kuningan.
Seperti diketahui, Kopi Liberika nama ilmiahnya adalah Coffea liberica var Liberica. Varietas ini berasal dari Liberia dan daerah lain di Afrika Barat.
Nama varitas kopi ini menjadi sangat populer setelah dibawa oleh Belanda ke Indonesia pada abad ke-19. Karena itu, varietas liberika ini juga dijuluki sebagai “Kopi Belanda”.
Sementara itu yang dimaksud dengan kopi arabika adalah kopi dengan Coffea arabica. Tanaman ini berasal dari Etiopia kemudian dibawa oleh para pedagang Arab ke Yaman.
Bangsa Arab mulai mempopulerkan ekstrak biji kopi arabika yang diseduh dengan air panas sebagai minuman penyegar.
Sedangkan yang dimaksud kopi robusta adalah jenis tanaman kopi dengan nama ilmiah Coffea canephora. Nama Robusta diambil dari kata “robust“, istilah dalam bahasa Inggris yang artinya kuat.
Sesuai dengan namanya, minuman yang diekstrak dari biji Kopi Robusta memiliki cita rasa yang kuat dan cenderung lebih pahit dibanding arabika.
Baca Juga:Kemajuan Peradaban Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi, Terekam Kesaksian PortugisSiapa Jaya Dewata yang Dijadikan KDM untuk Nama Gedung Negara Cirebon? Kenapa Ditolak Budayawan?
Mengapa petani Cipasung ingin menjadikan kopi liberika sebagai ikon Kuningan? Di antaranya karena dulu pernah berjaya dengan kopi jenis ini.
Bahkan di Desa Cipasung saja masih ada sisa perkebunan kopi liberika zaman Belanda. Setidaknya masih ada beberapa pohon kopi varietas ini yang sudah berusia 80-100 tahun.
Gerakan untuk mengangkat kembali kopi liberika sudah dimulai sejak tahun 2017. Hanya saja tidak mudah.
Kopi jenis ini kalah pamor dengan arabika dan robusta. Apalagi ada anggapan jika liberika rasanya kurang enak dibanding jenis kopi lainnya.