RADARCIREBON.ID–Dua rumah milik warga di Kabupaten Kuningan ambruk, akibat hujan lebat yang hampir setiap hari mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir. Peristiwa ini terjadi di dua desa berbeda, yakni di Desa Cisukadana Kecamatan Kadugede dan Desa Silebu Kecamatan Pancalang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan Indra Bayu Permana, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa kedua bangunan roboh setelah diterpa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Bencana ini merupakan dampak langsung dari cuaca ekstrem yang hampir setiap hari terjadi. Dua rumah warga ambruk, namun tidak ada korban jiwa,” kata Indra Bayu, Kamis (15/5).
Baca Juga:Di Sidang Tom Lembong, Rachmat Gobel Bilang: Kebijakan Impor Harus Koordinasi dengan Kementerian PerindustrianSelama Sepuluh Hari di Operasi Lodaya, Polda Jabar Bekuk 504 Preman
Peristiwa pertama terjadi di Desa Cisukadana pada Rabu (14/5) sore sekitar pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB. Hujan yang mengguyur selama beberapa jam menyebabkan atap ruang dapur rumah milik Uju Jukrim (65) ambruk. Rumah tersebut dihuni oleh dua kepala keluarga dengan total enam jiwa.
“Kerusakan terjadi di bagian dapur berukuran 4×3 meter. Kami sudah mengirim tim assessment ke lokasi dan memberikan bantuan logistik,” jelasnya.
Saat ini, penghuni rumah telah diarahkan untuk mengungsi sementara demi keselamatan karena kondisi bangunan yang sudah cukup lapuk dan berpotensi membahayakan bila terjadi hujan susulan.
Sementara itu, peristiwa serupa terjadi di Desa Silebu. Hujan lebat membuat dua rumah satu atap milik Sopyan (45) rusak berat. Bagian dapur dan kamar berukuran masing-masing 3×3 meter ambruk.
“Kerusakannya cukup parah karena konstruksi rumah memang sudah tua dan tidak mampu menahan tekanan air. Saat ini pemilik rumah masih bertahan, namun kami sarankan untuk tinggal sementara di rumah kerabat jika hujan turun,” ujarnya.
BPBD Kuningan bergerak cepat melakukan penanganan darurat dengan menurunkan tim ke lokasi serta mendistribusikan bantuan logistik seperti terpal, karung, dan bahan bangunan. Aparat desa bersama masyarakat dan unsur TNI-Polri juga turut serta dalam proses pembersihan material rumah yang ambruk.
“Kami terus berkoordinasi dengan pihak desa dan stakeholder terkait untuk langkah penanganan lanjutan, termasuk bantuan perbaikan rumah,” terangnya.