Program Pendidikan Karakter Semi Militer Pertama di Kuningan: 35 Pelajar SMP Ikut Karantina 2 Pekan

ist
MASUK BARAK: Sebanyak 35 siswa SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Kuningan mengikuti program Pendidikan Karakter Semi Militer yang berlangsung selama dua minggu.
0 Komentar

Ia juga menyampaikan bahwa program ini menyasar pelajar yang berada dalam masa transisi dan menjadi bagian dari komitmen bersama TNI dan Polri. Respons masyarakat terhadap program ini pun dinilai sangat positif.

“Semalam ada dua peserta yang mendaftar meski sudah terlambat. Jika hasilnya baik, program ini bisa diperluas hingga ke tingkat SMA. Tentunya harus dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah,” jelasnya.

Selama dua pekan, para peserta menjalani karantina penuh tanpa akses gawai maupun uang saku. Orang tua hanya diperbolehkan menjenguk jika ada situasi darurat. Seluruh kebutuhan peserta, termasuk makanan sehat tanpa santan disediakan oleh panitia.

Baca Juga:PAM Tirta Kamuning akan Menyesuaikan Tarif Minum, Begini Hitungannya Temukan 17 Kasus Keracunan, BPOM Sebut Program Makan Bergizi Gratis Terkendala Dapur

“Tujuannya agar anak-anak terbebas sementara dari pengaruh negatif media sosial. Kami ingin mereka benar-benar fokus membentuk diri mereka,” kata bupati.

Komandan Kodim 0615/Kuningan Letkol Kiki Wiryawan menjelaskan bahwa selain pelatihan fisik, program ini juga mencakup pelatihan kepemimpinan dan pembinaan karakter.

“Setiap hari kegiatan berlangsung dari subuh hingga malam. Karena semua peserta beragama Islam, kegiatan dimulai dengan salat Subuh berjamaah dan diikuti oleh salat-salat wajib lainnya. Terdapat sesi latihan fisik, pelajaran rutin, dan kegiatan sore hari. Malam harinya diisi dengan pendampingan moral dan kepemimpinan,” terang Letkol Kiki.

Sebelum program dimulai, semua peserta menjalani pemeriksaan kesehatan. “Kami pastikan kondisi kesehatan mereka aman. Sepanjang kegiatan tidak ada kekerasan. Program ini dilakukan secara kolaboratif dengan 26 orang panitia dari Kodim, Disdikbud, guru konseling, KPAID, dan unsur lainnya,” jelasnya.

Ia berharap, para peserta bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah mereka masing-masing. “Mereka kita dorong menjadi pembawa kebaikan dan inspirasi. Detoks dari pengaruh negatif gadget juga penting agar masa depan mereka tidak tergerus informasi yang menyesatkan,” tambahnya.

Setelah acara pembukaan, rombongan pejabat yang hadir termasuk Bupati dan Dandim meninjau langsung fasilitas asrama yang telah disiapkan, mulai dari perlengkapan tidur hingga perlengkapan mandi, semua dibiayai melalui anggaran APBD Kuningan. (ags)

0 Komentar