5.276 Jiwa Terdampak Banjir di Cirtim

ist
BERI BANTUAN: BPBD Kabupaten Cirebon memberikan bantuan sembako kepada korban banjir. BPBD mencatat, sebanyak 5.276 jiwa terdampak banjir di wilayah Cirebon Timur (Cirtim), Sabtu (17/5/2025) dan Minggu (18/5/2025).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, sebanyak 5.276 jiwa terdampak banjir di wilayah Cirebon Timur (Cirtim), Sabtu (17/5/2025) dan Minggu (18/5/2025). Ribuan jiwa yang terdampak banjir itu tersebar di tiga desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon.

Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengatakan bahwa banjir di wilayah Cirebon Timur telah merendam tiga desa, yakni Ciuyah, Mekarsari san Gunung Sari. Tiga desa tersebut terendam dengan ketinggian bervariasi. Mulai dari 20 hingga 80 cm.

Selain itu, banjir juga mengakibatkan 1.736 unit rumah dan 12 rumah ibadah serta empat sarana pendidikan terendam. Lalu, lahan sawah juga 130 hektar turut terendam.

Baca Juga:Legislator Gerindra Soroti Longsor di Kawasan Gunung Ciremai, Dorong Pembentukan Tim InvestigasiProgram Pendidikan Karakter Semi Militer Pertama di Kuningan: 35 Pelajar SMP Ikut Karantina 2 Pekan

“Tim Pusdalops telah melakukan assesment dan penyisiran lokasi terdampak untuk penanganan kedaruratan terutama evakuasi warga terdampak. Tidak ada korban atau warga yang mengungsi,” ungkapnya kepada Radar Cirebon, Senin (19/5/2025).

Lebih lanjut, Deni mengungkapkan bahwa banjir tersebut dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama baik di wilayah Cirebon maupun wilayah hulu, yakni Kabupaten Kuningan. Hal itu menyebabkan meluapnya Sungai Ciberes yang mengalami sedimentasi dan penyempitan di anak sungai sehingga air masuk ke pemukiman warga.

“Jadi di Kuningan hujan deras dan lama, lalu Sungai Ciberes meluap tiga desa itu, dan memang itu sering banjir,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat hujan deras yang mengguyur pada hari Sabtu, 17 Mei 2025 kemarin, menyebabkan 3 desa di Kecamatan Waled, terendam banjir.

Tokoh pemuda Cirebon Timur, Hamza Iya yang tinggal Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, wilayah Waled selalu terendam banjir tanpa adanya solusi struktural yang tuntas dari pihak berwenang.

“Banjir ini bukan bencana baru. Setiap tahun kami menghadapi hal yang sama. Rumah-rumah warga terendam, sekolah diliburkan, sawah gagal panen, dan fasilitas Ibadah serta umum mengalami kerusakan,” ujarnya.

“Tapi tidak ada langkah serius dari Bupati Cirebon, apalagi Gubernur Jawa Barat untuk mengakhiri penderitaan ini. Sampai kapan kamu harus menunggu keadilan?” ujar Hamza Iya.

Baca Juga:BPBD Terjunkan 2 Alat Berat, Lembur Bersihkan Material Longsor di Jalur Cipasung-SubangAnggota DPRD Jawa Barat Sosialisasi Perda di Japara Kabupaten Kuningan 

Menurutnya, bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon khususnya wilayah timur bukan semata karena curah hujan tinggi. Tetapi, lebih pada akibat dari buruknya tata kelola lingkungan, pendangkalan sungai, hingga pembangunan yang tidak tertata dengan baik.

0 Komentar