RADARCIREBON.ID – Program Sekolah Rakyat (SR) yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Kota Cirebon termasuk salah satu daerah yang terpilih sebagai penyelenggara Sekolah Rakyat tahap I.
Dalam waktu persiapan yang efektif hanya satu bulan, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon kini tengah bekerja keras mempersiapkan pelaksanaan SR yang rencananya akan digelar di SMPN 18 Pronggol, Kecamatan Lemahwungkuk.
Baca Juga:PLN dan Polres Cimahi Perkuat Sinergi Pembangunan PLTA CisokanEmpat Desa di Cirebon Timur Terendam Banjir Lagi, Warga Tagih Janji BBWS Cimanuk Cisanggarung
Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon, Dra Santi Rahayu MSi mengatakan bahwa Kota Cirebon termasuk dalam daftar 63 titik penyelenggara SR tahap I berdasarkan keputusan dari Kemensos.
“Kami tidak menyangka Kota Cirebon ditunjuk pada tahap pertama. Awalnya kami perkirakan hanya balai-balai di bawah Kemensos yang memiliki gedung sendiri yang akan masuk tahap ini. Namun mungkin karena Kota Cirebon memenuhi semua persyaratan seperti lahan dan gedung, akhirnya kami dimasukkan ke tahap I,” kata Santi kepada Radar Cirebon.
Ia menjelaskan, secara administrasi dan dokumen, Kota Cirebon telah siap, termasuk surat pinjam pakai gedung dari SMPN 18. Saat ini, tim SR Kota Cirebon tengah mengikuti proses wawancara dari Kemensos sebagai bagian dari tahapan verifikasi akhir.
Santi juga menjelaskan bahwa sejak 10 Mei 2025, tim perencana dan pengawas dari PT Adhi Karya (BUMN) selaku pelaksana telah memulai proses rehabilitasi ringan terhadap sejumlah fasilitas gedung.
Area yang direhabilitasi mencakup: asrama putra dan putri, ruang kelas, toilet, dapur, lapangan, aula, pendopo, ruang dinas, perpustakaan, ruang guru, ruang tidur guru dan laboratorium.
“Targetnya, seluruh rehabilitasi gedung selesai pada 12 Juli 2025,” tegasnya.
Terkait perekrutan siswa, Dinsos mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang dikirimkan oleh Kemensos. Dari sekitar 6.000 data anak, Kota Cirebon hanya membutuhkan 100 peserta didik untuk tahap awal.
“Hingga saat ini baru terkumpul 42 anak, terdiri dari 9 siswa SD dan 33 siswa SMP. Sisanya masih dalam proses verifikasi dan validasi (verval),” jelas Santi.
Baca Juga:Jadi Pilot Project Ketahanan Pangan Berbasis PerempuanCordela Hotel Cirebon Genjot Pendapatan dari Acara Sosial
Pendaftaran siswa dibuka hingga 28 Mei 2025, namun bukan tanpa kendala. Salah satu hambatan yang dihadapi adalah adanya orang tua yang belum mengizinkan anaknya untuk mengikuti pendidikan asrama (boarding school), terutama untuk jenjang SD.