Wacana Penataan Gerbang Masuk Kota Cirebon Jadi Kesempatan Reaktivasi Pemakaman Kutiong

reaktivasi makam kutiong penggung
Ketua Perkumpulan Bakti Cirebon, Harry Saputra Gani bicara soal reaktivasi pemakaman Kutiong Penggung. Foto: ade gustiana-radar cirebon.
0 Komentar

Ketua Rumah Duka Talang itu mengatakan pihaknya akan menghadirkan konsep untuk menata Kutiong menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Asalkan, kata dia, pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah beserta aparat penegak hukum (APH). Karena kondisi hari ini; banyak bangunan liar. Dari bangunan tidak permanen hingga bangunan permanen.

Hadi mengatakan konsep agrowisata tersebut dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pengelola kebun. Hadi membayangkan betapa indah jika itu bisa terwujud. Hasil perkebunan (buah atau sayur), akan dinikmati oleh masyarakat sebagai bagian dari upah. Baik itu dikonsumsi atau dijual lagi. “Kita juga akan buatkan sumur-sumur bor di situ. Kita siap membantu membiayai itu, tanpa membebani APBD atau uang negara,” jelas Hadi.

Pemakaman Kutiong sendiri mulai ada sejak tahun 1812. Di kompleks pemakaman itu, ada sebanyak 6 ribu makam. Untuk luasnya, dari 26 hektare sekarang tinggal 16 hektare karena dibangun Pusat Perdagangan Harjamukti. (ade)

0 Komentar