RADARCIREBON.ID – Dua klub raksasa Inggris yang tengah terluka, Tottenham Hotspur dan Manchester United, akan saling berhadapan di Stadion San Memes, Bilbao, dalam pertandingan final Liga Europa UEFA 2024/2025. Laga ini menjadi penentu bagi kedua tim untuk mengakhiri musim yang mengecewakan dengan sebuah gelar dan tiket ke kompetisi Eropa musim depan (siaran langsung streaming dini hari nanti, pukul 02.00 WIB).
Meski performa di Premier League sangat mengecewakan, terpuruk di peringkat ke-17, Tottenham berpeluang mengakhiri penantian panjang mereka akan trofi besar pertama sejak 2008. Dengan dua gelar UEFA Cup (1972 dan 1984), kemenangan di San Mames akan menjadikan Spurs klub Inggris kedua setelah Liverpool yang menjuarai kompetisi kasta kedua Eropa sebanyak tiga kali.
Pelatih Ange Postecoglou, yang mendapat tekanan besar selama musim ini, bisa membuktikan ramalannya sendiri: bahwa ia selalu meraih trofi di musim keduanya melatih klub mana pun. Tottenham melaju ke final usai menyingkirkan Bodo/Glimt dengan agregat 5-1 di semifinal, setelah sebelumnya menundukkan AZ Alkmaar dan Eintracht Frankfurt di fase gugur.
Baca Juga:Patung Rajawali Raksasa di Desa Cipaat Indramayu Jadi Sorotan di Medsos, Ternyata Segini BiayanyaForkopimcam Jatibarang Indramayu Turun Tangan, Tertibkan Aturan Retribusi di Pasar Sandang Jatibarang
Mereka tampil cukup impresif di Liga Europa musim ini dengan mencatat sembilan kemenangan dari 14 pertandingan, rekor terbaik mereka dalam satu musim kompetisi Eropa.
Namun di Premier League, kekalahan 0-2 dari Aston Villa akhir pekan lalu menambah derita mereka yang kini menelan 21 kekalahan musim ini. Meski begitu, Tottenham punya rekor pertemuan bagus melawan United musim ini: menang 3-0 di Old Trafford, unggul 4-3 di perempat final EFL Cup, dan menang 1-0 di laga liga bulan Februari.
Di sisi lain, Manchester United datang ke final dengan status tak terkalahkan di Liga Europa musim ini. Mereka memastikan tiket ke Bilbao setelah menghancurkan harapan Athletic Bilbao di semifinal dengan kemenangan agregat 7-1. Sebelumnya, tim asuhan Ruben Amorim juga melakoni drama melawan Lyon di perempat final, di mana mereka lolos dengan agregat 7-6 setelah bangkit dramatis di babak perpanjangan waktu.
Dengan total 35 gol sepanjang kompetisi, United mencatat rekor mencetak gol tertinggi ketiga dalam sejarah Liga Europa. Mereka juga berpeluang menjadi tim keempat yang menjuarai kompetisi ini tanpa menelan kekalahan. Namun, performa domestik mereka tak lebih baik dari Tottenham. Kekalahan 0-1 dari Chelsea akhir pekan lalu membuat United berada tepat satu posisi di atas Spurs di peringkat ke-16, hanya unggul satu poin. Jalan ke Liga Champions hanya bisa diraih jika mereka menang di final.