Setelah Wonokitri, Lanjut Jemplang

yanto s utomo bromo kom
Dokumentasi gowes Yanto S Utomo di Bromo KOM dan Malang. Foto: istimewa - radarcirebon.id
0 Komentar

Ini pengalaman tak terlupakan sepanjang saya “melakoni” dunia gowes. Selama 2 hari, pada Sabtu dan Minggu lalu, saya gowes mendaki Gunung Bromo dari 2 sisi yang berbeda.

Berikut catatan Yanto S Utomo yang baru saja menyelesaikan gowes Bromo KOM dan rute dari Malang.

Pada Sabtu 17 Mei 2025, saya mengikuti event tahunan Bromo KOM. Event tersebut dimulai dari titik start di Mapolda Jatim di Surabaya. Finish di Wonokitri, salah satu sisi Gunung Bromo via Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga:Usul Radar Cirebon untuk Gubernur KDM yang Mau Menata Jalan dari Exit Ciperna ke Gedung NegaraJatuh Bangun Kopi Gunung Ciremai, Berjaya Pada Masa Tanam Paksa, Jatuh Ketika Berganti Rezim

Kemudian, pada Minggu 18 Agustus 2025, saya dengan teman-teman dari Cirebon, Malang dan Jakarta, gowes dari Kota Malang hingga finish di Jemplang. Salah satu sisi Gunung Bromo dari arah Kota atau Kabupaten Malang.

Tinggal satu sisi Gunung Bromo yang belum saya daki menggunakan sepeda. Yakni rute Lava View. Rute mendaki Bromo dari arah Kabupaten Probolinggo.

Dari dua jalur Wonokitri dan Jemplang harus mendaki lumayan tinggi. Jika dari cyclocomp yang saya pakai, elevasi againnya sudah mendekati angka 4000 meter.

Dari jalur Bromo KOM atau Wonokitri Pasuruan dengan elevasi again 1960 meter. Kemudian jalur Jemplang dari Kabupaten Malang dengan elevasi again lebih tinggi sedikit, 1966 meter.

Seperti diketahui, Antangin Bromo KOM merupakan event tahunan yang digelar oleh Mainsepeda. Tahun ini tercatat sebagai penyelenggaraan yang ke-11.

Event tersebut berlangsung sangat sukses. Diikuti 1.500 cyclist dari Indonesia dan 18 negara. Khusus pegowes dari Indonesia, berasal dari 113 kabupaten/kota dan 26 provinsi. Terdiri dari 302 komunitas.

Rutenya pun dari tahun ke tahun tak berubah. Event yang dijuluki “Naik Haji” para goweser itu start pukul 05.45 WIB dari Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani 116 Surabaya.

Baca Juga:Naik Kelas, Kopi Terbaik Gunung Ciremai Mendunia, Hadir di International World of Coffee 2025Kemajuan Peradaban Kerajaan Pajajaran Prabu Siliwangi, Terekam Kesaksian Portugis

Selanjutnya, para peserta melintasi Jalan Raya Ahmad Yani Surabaya, Bunderan Waru, Sidoarjo, Pasuruan dan finish di Wonokitri, puncak Gunung Bromo.

Yang menarik, Antangin Bromo KOM 2025 juga melahirkan rekor impresif di kelas Men Elite. Ada 6 cyclist berhasil memecahkan rekor KOM 2024 lalu.

Saya ikut di kelompok umur 55 – 59. Sudah naik kelas kelompok umur. Tahun lalu masih ikut di kelas umur 50 -54. Naik kelas karena tahun ini saya sudah masuk usia pensiun, 55 tahun.

0 Komentar