Tren PAD Sektor Pajak Hotel dan Restoran Kabupaten Cirebon Relatif Stabil 

Bapenda Kabupaten Cirebon
MASIH STABIL: Plt Kepala Bapenda Kabupaten Cirebon, Sudiharjo SAP MPd menjelaskan terkait kondisi PAD dari sektor pajak hotel dan restoran tahun 2025.  FOTO : SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON 
0 Komentar

RADARCIREBON,ID -Efisiensi anggaran belum berdampak signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon. Khususnya dari sektor pajak hotel dan restoran.

Hingga triwulan pertama 2025, kinerja dua sektor ini masih relatif aman. Pun prediksi di triwulan ke dua tahun 2025.

Plt Kepala Bapenda Sudiharjo SAP MPd mengatakan, dampak efensiensi anggaran untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak hotel secara menyeluruh terjadi penurunan. Namun, masih kecil. Tidak begitu signifikan.

Baca Juga:Jogging Track di Watubelah Cirebon Mangkrak, Keberadaan Toilet Umum Bikin Geleng-geleng KepalaMas Jun Deklarasikan Gerakan Bebarengan Demen Cirebon, Ini Tujuan hingga Filosofinya

Dari seluruh hotel yang ada di Kabupaten Cirebon, dua hotel besar yaitu Aston dan Patra yang menjadi penopang dalam kontribusi pajak hotel.

“Sejauh ini untuk PAD dari sektor pajak hotel masih relatif aman,” kata Pajo–sapaan akrab Sudiharjo, didampingi Kabid Pengelolaan Pajak Daerah (P2D) Bapenda, Fahmi Sudjati, kepada Radar Cirebon, kemarin.

Pajo menjelaskan, kaitan dengan okupansi hotel pun tergolong stabil. Sebab, Cirebon masih menjadi tempat bisnis, kegiatan kantor dan wisata.

Lain halnya dengan daerah Yogjakarta dan Bali. “Dua provinsi itu, 90 persen kunjungan hotelnya untuk wisata. Hal itu sangat terasa saat kondisi covid-19 lalu. Ukopansinya anjlok,” ungkapnya.

Staf Ahli Bidang SDM Setda itu mengungkapkan, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas makanan dan minuman atau restoran tahun 2024 di triwulan pertama mencapai Rp7,5 miliar dari target Rp6,4 miliar. Sementara target PBJT atas Hotel Rp2,42 miliar pada triwulan pertama dengan realisasi Rp2,45 miliar.

“Jika dibandingkan dengan tahun 2025, PBJT atas makanan dan minuman atau restoran dari target Rp6,5 miliar pada triwulan pertama, realisasinya telah mencapai Rp7,4 miliar. Pun dengan PBJT atas hotel pada triwulan pertama mencapai Rp2,49 miliar dari target Rp2,4 miliar,” paparnya.

Artinya, kata Pajo, tren PAD dari sektor pajak restoran dan hotel tahun 2025 masih relatif aman hingga triwulan kedua. Namun, pihaknya belum dapat memastikan ketika masuk di triwulan ke tiga dan empat.

Baca Juga:Ajukan SKTM Demi Dana PIP, Warga Berbondong-bondong Datangi Kantor Kelurahan Laporkan Salah Satu SMP ke Kejaksaan, Potong Dana PIP, Modus Mirip Kasus SMAN 7  

“Untuk triwulan kedua, datanya belum di-input secara keseluruhan. Sebab, masih berjalan,” katanya.

Namun, untuk PBJT makan dan minuman, kata Pajo, pihaknya memprediksi mengalami lonjakan yang signifikan. Sebab, banyak kafe-kafe baru di Kawasan Tuparev, Kedawung, yang baru beroperasi di 2025. (sam)

0 Komentar