“Saya tetap bangga dengan penampilan anak-anak kami. Namun saya juga merasa kecewa karena tidak semua cabang olahraga dipertandingkan dalam O2SN tingkat SD tahun ini, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Umi Kulsum.
Ia menyayangkan kebijakan efisiensi pemerintah yang berdampak pada pengurangan jumlah cabor yang dipertandingkan. “Padahal ajang ini sangat penting untuk mendidik dan mengembangkan minat serta bakat siswa-siswi,” kritiknya.
Disebutkan, pada O2SN tingkat SD se-Kabupaten Majalengka tahun ini hanya lima cabang olahraga yang dipertandingkan. “Sedangkan untuk tingkat nasional, hanya tiga cabang yang dipertandingkan, yaitu senam gimnastik, karate, dan pencak silat,” jelas Umi.
Baca Juga:Baznas Kuningan Berikan Bantuan Rp540 Juta untuk Guru Ngaji dan Takmir MasjidWarga Serbu Lokasi Gerakan Pangan Murah, Pemkab Indramayu: Upaya Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan
Ia berharap ke depan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan dalam O2SN tingkat SD dapat bertambah, termasuk cabang populer seperti bola voli, bulu tangkis, dan lainnya. (ara)