PERLU AKSI YANG LEBIH KONKRET
Sementara itu, setelah dilantik dan menjabat selama tiga bulan ini, Edo-Farida dinilai belum menyentuh kebijakan-kebijakan yang populis. Program yang dieksekusi keduanya sejauh ini dinilai masih sebatas skala minor.
Catatan dari liputan Radar Cirebon, kurang dari tiga pekan dilantik, Edo memberikan sinyal optimistis kepada masyarakat. Ia meninjau perbaikan jalan dan drainase di Jalan Ciremai Raya, tepatnya pada 9 Maret 2025. Edo-Farida juga turun mengecek drainase di Jl Cipto. Persoalan klasik jalan rusak dan banjir di Kota Cirebon sempat ada harapan. Sayangnya, eksekusinya masih lambat.
Misalnya, target betonisasi Jalan Ciremai Raya pada Mei 2025 ini, belum dilaksanakan. Padahal bulan Mei segera berakhir. Jalan-jalan di Kota Cirebon juga masih banyak yang rusak. Termasuk titik-titik yang kerap banjir saat turun hujan, belum ada penanganan yang lebih serius. Hampir setiap hari, keluhan warga Kota Cirebon tak jauh dari dua hal itu. Yakni jalan rusak dan banjir.
Baca Juga:Mau Ikut? Ada Sekolah Relasi Suami Istri, Terutama bagi Pasangan MudaWapres Gibran: Indramayu Ini Krusial, Kalau di Sini Terganggu, Efeknya Bisa ke Mana-mana
Pemerhati pemerintahan Hasanudin Manap menilai kerja dan kinerja Walikota Cirebon Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida belum berdampak signifikan. Tak ada yang cukup membanggakan jelang 100 hari kepemimpinan. “Masih landai-landai saja. Harusnya, 100 hari kerja itu kan ada terobosan-terobosan,” tutur birokrat senior pada masanya itu kepada Radar Cirebon, Minggu (25/5/2025).
Mantan Sekda Kota Cirebon ini menilai, program 100 hari kerja Edo-Farida belum ada tindaklanjut serius. Yang dilakukan, sebatas berkutat pada survei, perbaikan jalan, dan sebagainya. “Jadi masyarakat masih menunggu action lebih lanjut, menunggu action yang lebih konkret sampai sejauh mana kenyataannya,” jelas Manap.
Ia mengaku sempat bangga dan kagum terhadap rencana melakukan normalisasi sungai, kerja sama antara Pemkot Cirebon dan BBWS Cimanuk Cisanggarung. Serta, rencana relokasi pedagang di bantaran Sungai Sukalila.
Tapi, semangat itu belakangan seperti pudar. Tahapan melakukan sosialisasi kepada pedagang di Sukalila Selatan oleh Satpol PP Kota Cirebon tak lagi terdengar kabarnya. “Padahal kalau itu bisa terwujud, merupakan suatu gebrakan yang sangat luar biasa. Karena belum ada kepala daerah yang berani seperti sekarang dalam menertibkan bangunan di sempadan sungai,” jelas Manap.