Kontroversi Wisuda Anak Sekolah

Ilustrasi
Ilustrasi wisuda anak sekolah. Foto: Istimewa.
0 Komentar

Oleh: Endang Kurnia*

WISUDA atau penamatan anak sekolah telah menjadi tradisi dan kebiasaan yang dinantikan oleh banyak siswa dan orang tua di negeri ini. Bahkan momen tersebut sering kali dianggap sebagai simbol keberhasilan akademik dan menjadi titik awal perjalanan menuju jenjang pendidikan berikutnya.

Kebahagiaan dan kebanggaan memenuhi suasana, diiringi dengan seremonial khas yang menciptakan kenangan tak terlupakan bagi para siswa. Wisuda adalah momentum perpisahan yang emosional bagi siswa, namun jangan sampai perayaan ini justru menjadi beban bagi keluarga.

Di balik kemeriahan acara wisuda, muncul berbagai pandangan yang mempertanyakan urgensi dan manfaatnya. Beberapa orang melihatnya sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras siswa selama bertahun-tahun, sementara yang lain menganggapnya hanya sebagai formalitas yang tidak membawa manfaat nyata bagi masa depan akademik mereka.

Baca Juga:Dharma Wanita Kemenag Indramayu Kunjungi ke Ponpes Ar RahmatTanggul Sungai Cimanuk Jebol, Puluhan Rumah Warga Desa Tersana Indramayu Terancam Banjir

Aspek finansial menjadi salah satu perdebatan yang akhir-akhir ini cukup ramai dan tajam. Biaya yang harus dikeluarkan orang tua, mulai dari sewa gedung, pakaian wisuda, hingga dokumentasi acara, kerap menjadi beban tersendiri. Tidak semua keluarga mampu mengalokasikan dana untuk acara ini, sehingga tak jarang ada yang merasa terbebani secara ekonomi.

Muncul pertanyaan, apakah wisuda harus selalu digelar di gedung mewah dengan berbagai atribut tambahan? Dalam banyak kasus, ada sekolah yang menjadikan wisuda sebagai ajang prestisius, tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi seluruh siswanya.

Hal ini berpotensi menciptakan kesenjangan sosial di antara para peserta didik. Di sisi lain, wisuda memiliki makna penting dalam perjalanan seorang siswa. Acara ini menjadi kesempatan untuk merayakan perjuangan mereka selama bertahun-tahun, menghadapi ujian, tugas, dan berbagai tantangan akademik.

Dengan wisuda, mereka dapat merasakan kepuasan atas pencapaian yang telah diraih. Wisuda juga menjadi ajang bagi orang tua untuk menyaksikan hasil jerih payah anak mereka.

Momen ketika seorang siswa mengenakan toga dan menerima penghargaan pendidikan adalah sesuatu yang sangat membanggakan bagi keluarga.

Tidak jarang, acara ini diiringi dengan tangis haru dan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Namun, tetap harus ada keseimbangan antara esensi wisuda dan realitas di lapangan. Perayaan yang berlebihan dan terkesan mewah bisa mengaburkan makna sebenarnya dari wisuda itu sendiri.

0 Komentar