Sebagian berpendapat bahwa yang lebih penting bukanlah seremoninya, melainkan bagaimana siswa dapat melanjutkan pendidikan dengan semangat baru.
Dalam beberapa kasus, wisuda bahkan menjadi ajang pamer bagi sebagian pihak. Aspek akademik kadang tersisihkan oleh fokus pada kemewahan, dekorasi, dan berbagai aksesoris yang mungkin tidak diperlukan.
Tradisi ini harus dipertimbangkan ulang agar tetap bermakna tanpa menjadi beban bagi siswa dan orang tua. Alternatif wisuda yang lebih sederhana bisa menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang ingin tetap mempertahankan tradisi tanpa membebani peserta didik.
Baca Juga:Dharma Wanita Kemenag Indramayu Kunjungi ke Ponpes Ar RahmatTanggul Sungai Cimanuk Jebol, Puluhan Rumah Warga Desa Tersana Indramayu Terancam Banjir
Wisuda yang dilaksanakan di sekolah dengan konsep yang lebih intim dan hemat biaya tetap bisa memberikan kesan mendalam tanpa menimbulkan kontroversi. Pendekatan lain adalah dengan mengadakan acara apresiasi yang lebih fokus pada prestasi akademik dan motivasi bagi siswa.
Misalnya, memberikan sertifikat penghargaan dan menggelar diskusi inspiratif yang mempersiapkan siswa menghadapi tantangan pendidikan berikutnya. Penting juga bagi sekolah dan masyarakat untuk mengevaluasi kembali format wisuda agar tetap relevan dengan kebutuhan siswa dan kondisi sosial mereka.
Konsep wisuda yang lebih inklusif dan fleksibel akan membantu menciptakan suasana yang nyaman bagi semua pihak. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan tradisi yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga adil bagi semua siswa. Dengan demikian, setiap wisuda bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga momentum refleksi tentang perjalanan panjang yang telah dilalui. Selain itu, peran pemerintah dan institusi pendidikan dalam menetapkan pedoman wisuda yang lebih bijak bisa menjadi langkah penting dalam meredam kontroversi yang sering muncul setiap tahun.
Kebijakan yang mempertimbangkan keberagaman sosial dan ekonomi bisa memberikan solusi yang lebih adil. Pada akhirnya, wisuda harus tetap menjadi simbol kebanggaan tanpa menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi.
Setiap siswa berhak merayakan pencapaian mereka dengan cara yang terbaik, namun sekolah harus bijak dalam menentukan format perayaan yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
Tradisi wisuda yang sudah melekat dalam dunia pendidikan bisa tetap dipertahankan jika ada inovasi dalam konsep pelaksanaannya. Kreativitas sekolah dalam merancang wisuda yang lebih bermakna dan inklusif dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada.