Cuaca Sangat Panas, Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Keluar Tenda saat Wukuf di Arafah

cuaca panas jelang puncak haji 2025
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief memberikan keterangan pers usai meninjau kesiapan fasilitas layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna. Foto: kemenag-radar cirebon.
0 Komentar

Hilman berserta rombongan memastikan tenda yang akan digunakan jamaah sudah tersedia dengan baik, termasuk fasilitas kasur, AC, toilet, dapur, dan lainnya.

Ada sejumlah peningkatan fasilitas. Di antaranya toilet baru yang bertingkat, juga penataan tenda yang lebih rapi.

“Alhamdulillah tadi kita melihat di Arafah itu juga sudah ada toilet-toilet baru yang bertingkat, yang disediakan oleh pemerintah Saudi. Sejumlah fasilitas juga telah diperbaiki, di antaranya listrik sudah tidak banyak yang di luar, sistem AC juga sudah lebih baik. Mudah-mudahan bisa memberikan kenyamanan yang lebih baik pada jamaah,” kata Hilman.

Baca Juga:Evaluasi 100 Hari Kerja, Bupati Cirebon: Semua Butuh Proses, Apalagi Berkaitan dengan Anggaran100 Hari Kerja Imron-Jigus: Cirebon Mentereng, Apanya?

Kendati demikian, pihaknya meminta kepada pimpinan syarikat untuk memastikan fasilitas tenda tidak ada yang bermasalah. Misalnya untuk tenda, AC atau pendingin ruangan, maupun fasilitas sanitasi.

Sementara di Mina, Hilman beserta tim mengecek tenda, sanitasi, dan dapur. Di Mina ini, jamaah akan tinggal beberapa hari, walaupun sebagian juga melakukan Tanazul.

Pada layanan Armuzna ini, sejumlah Syarikah juga akan membuat inovasi layanan. Misalnya, ada yang akan menyiapkan es krim dan lainnya. “Mereka masih merahasiakannya. Kita tunggu saja, semoga ini meningkatkan kenyamanan bagi jamaah haji. Tenda Armuzna ini memiliki kapasitas 270-350 orang per tenda,” ujarnya.

MURUR DAN TANAZUL

Sementara itu, selama ibadah Armuzna, sebagian jamaah akan akan mengikuti skema Murur dan Tanazul. Hilman mengatakan, pergeseran jamaah selama Armuzna akan tetap berbasis syarikah.

Karena nanti mereka lah yang bertanggung jawab melayani jamaah sejak mulai berangkat dari hotel ke Arafah, ke Musdalifah, di Mina, yang Murur, yang Tanazul, sampai Nafar Awal, Nafar Sani, hingga pulang ke hotel masing-masing. “Syarikah bertanggung jawab terhadap data yang mereka pegang,” kata Hilman Latief.

Terkait pasangan jamaah yang terpisah, pihaknya telah menyampaikan ke Syarikah agar diakomodir dan mendapatkan tindak lanjut. “Alhamdulillah kita tadi berdiskusi dengan para CEO yang menjadi mitra kita, mereka juga bisa memahami konteks jamaah kita yang sebagian besar masih harus bergabung dengan grupnya, dengan keluarga, ada orang tua dan pendampingnya, kita komunikasikan,” papar Hilman Latief.

0 Komentar