Longsor Masih Bayangi Kuningan, Akses Jalan Tertutup dan Rumah Terancam

ist
GOTONG ROYONG: Warga dan aparat desa bersama tim BPBD Kuningan harus bekerja keras membersihkan material longsor agar akses bisa dilalui kembali.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID–Hujan deras yang masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan, kembali memicu serangkaian bencana tanah longsor di sejumlah titik.

Beberapa kecamatan seperti Ciniru, Maleber, dan Subang terdampak cukup serius terhadap infrastruktur dan hunian warga.

Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana mengonfirmasi bahwa longsor paling parah terjadi di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru. Longsoran tebing tidak hanya menutup akses jalan penghubung antar desa, yakni Pamupukan–Cipedes, tetapi juga mengancam keselamatan sejumlah warga.

Baca Juga:Sosialisasi di Kuningan, Dudy dari Golkar Soroti Potensi Lokal yang Belum Tergarap MaksimalKoalisi Masyarakat Sipil Dorong Kejari Periksa Semua Pihak Terkait Korupsi PDNS, Termasuk Mantan Menteri Komin

“Tebing longsor menutup total akses jalan antar desa dan mengancam rumah-rumah di Dusun Bakom. Terdapat empat rumah warga yang terancam langsung oleh longsoran, dengan total 18 jiwa terdampak secara langsung,” jelas Indra, Senin (26/5).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material terpantau cukup besar. Longsoran tanah dengan ketebalan mencapai 1,5 meter membuat warga dan aparat desa bersama tim BPBD harus bekerja keras membersihkan material agar akses bisa dilalui kembali.

“Saat ini akses jalan Pamupukan–Cipedes sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, setelah dilakukan pembersihan oleh warga dan aparat. Tapi kami tetap imbau warga waspada karena potensi longsor susulan masih ada,” lanjutnya.

Sementara di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, longsor dari tebing kebun juga mengganggu akses jalan utama menuju Desa Padamulya. Longsoran bahkan mengancam bangunan SDN 2 Cipakem dan rumah warga di Dusun Cihirup dan Dusun Pasirjati.

“Material longsor menimbun sebagian halaman sekolah dan rumah warga. Kami bersama masyarakat sudah memasang cerucuk bambu dan terpal untuk mencegah longsor susulan,” terangnya.

Hal serupa juga terjadi di Desa Gunungaci, Kecamatan Subang. Longsor dari tebing kebun milik warga menyebabkan tembok dapur rumah warga jebol. Meski kerusakan tergolong ringan, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan.

“BPBD telah menurunkan tim assessment ke seluruh lokasi dan memberikan bantuan logistik serta bahan darurat seperti terpal dan karung. Untuk langkah lanjutan, kami terus berkoordinasi dengan desa dan pihak terkait lainnya,” jelasnya.

Baca Juga:Bupati Dian Singgung Satgas Pemberantasan Premanisme, Iklim Investasi Harus KondusifPemkab Kuningan Beri Perhatian Khusus untuk Guru Ngaji dan Imam Tajug

Ia pun mengingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor diimbau untuk selalu waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.

0 Komentar