RADARCIREBON.ID – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Cirebon mengambil alih pengelolaan aset jogging track Watubelah yang terbengkalai. Lokasi itu bakal disulap menjadi pusat kuliner dan prasarana Expo Center Watubelah.
Kabid Sarana dan Pelaku Distribusi Disperdagin Kabupaten Cirebon Ardiles Alfa Jatiwantoro mengatakan serah terima aset pengolahan jogging track di samping Stadion Olahraga Watubelah sedang berproses.
Lahan seluas 22.000 meter persegi atau 2 hektare itu bakal dibangun menjadi pusat kuliner dan prasarana expo center dengan anggaran Rp4,5 miliar. “Kegiatan itu belum masuk lelang. Pengajuannya sedang dipersiapkan. Paling lama dua minggu ke depan,” ujar Ardiles Alfa Jatiwantoro kepada Radar Cirebon, Senin (26/5/2025).
Baca Juga:Evaluasi 100 Hari Kerja, Bupati Cirebon: Semua Butuh Proses, Apalagi Berkaitan dengan Anggaran100 Hari Kerja Imron-Jigus: Cirebon Mentereng, Apanya?
Menurutnya, meski total kebutuhan anggaran untuk membangun kawasan ini secara menyeluruh mencapai Rp40 miliar, tahap awal proyek hanya bisa direalisasikan dengan anggaran Rp4,5 miliar. Artinya, tidak menutup kemungkinan akan ada tahap dua dalam pembangunannya.
Namun, Ardiles memastikan proyek ini bersifat jangka panjang dan dapat dilanjutkan oleh dinas lain yang berkepentingan. “Yang kami bangun sekarang ibarat pemantik. Ke depan, SKPD lain bisa melanjutkan sesuai kebutuhan masing-masing,” tuturnya.
Konsep kawasan ini, lanjut Ardiles, dirancang menyatu dengan berbagai aspek. Yakni aspek ekonomi, budaya, pariwisata, olahraga, hingga pelestarian lingkungan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ardiles menyebut, kawasan ini ditargetkan menjadi salah satu ikon baru Kabupaten Cirebon.
“Site plan-nya sudah ada. Akan ada dua akses masuk, dari jalan baru Watubelah-Pejambon dan dari Jalan Fatahillah melalui jalan kelurahan yang berbatasan langsung dengan Stadion Olahraga Watubelah,” jelasnya.
Bagi para pedagang es kelapa muda dan PKL yang selama ini berjualan di sekitar jogging track, Ardiles menjamin tidak akan disingkirkan. Mereka akan ditata ulang dan dipindahkan ke shelter permanen di dalam kawasan. “Berdasarkan studi kelayakan (feasibility study) triwulan ketiga 2024, tercatat ada 99 pedagang. Untuk pedagang nanti kita akan lakukan pendekatan persuasif,” katanya.
Selain pusat kuliner, kawasan ini juga akan dilengkapi lintasan lari sesuai standar, termasuk jalur khusus bagi penyandang disabilitas. Bahkan, disiapkan lima lintasan dengan lebar masing-masing 1 meter, di mana satu di antaranya didesain khusus sebagai lintasan selfie. “Tak hanya itu, rencana pembangunan juga mencakup fasilitas olahraga lainnya seperti lapangan mini soccer dan sarana kebugaran terbuka,” ucapnya.